Kanker adalah hal yang tidak bisa sepenuhnya dicegah, tetapi kita bisa melakukan upaya deteksi dini sehingga pengobatannya juga makin mudah.
Kanker payudara bisa dideteksi dengan melakukan SADARI atau perikSA payuDAra sendiRI, yaitu metode pemeriksaan payudara secara mandiri dengan meraba dan mendeteksi adanya benjolan atau tekstur yang tidak normal.
Metode SADARI akan sangat berguna bagi yang memiliki risiko kanker payudara, karena pelaksanaan metode ini cukup efektif untuk dilakukan.
"Lakukan saat masih menstruasi pada hari ke 7–10 setelah hari pertama menstruasi. Metode ini dilakukan dengan meraba area payudara menggunakan telapak tangan untuk mendeteksi secara awal kondisi payudara, apakah ada benjolan, perubahan tekstur, hingga warna yang abnormal," dr. Budi menjelaskan.
Kamu bisa melakukan metode SADARI pada saat mandi, bercermin, atau sebelum tidur. Dengan melakukan ini secara rutin, kamu berkesempatan untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini dan sehingga dokter dapat menanganinya lebih cepat dengan penanganan tepat.
Namun, jika kanker payudara sudah terlanjur membesar atau bahkan menyebar ke organ lain, maka pengobatan lebih lanjut mungkin harus dilakukan, seperti radioterapi juga kemoterapi.
Selain itu, risiko kanker payudara juga bisa diminimalkan dengan mulai menerapkan hidup sehat, seperti:
- Menjaga berat badan, dengan mengurangi konsumsi makanan tinggi kalori dan memperbanyak makanan bergizi.
- Rutin berolahraga, setidaknya 30 menit per hari untuk menjaga tubuh tetap aktif.
- Menghentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol.
- Menyusui dipercaya menjadi salah satu faktor yang dapat menurunkan risiko kanker payudara.
Selain itu, lakukan skrining rutin untuk mendeteksi kanker sedini mungkin. Dokter dapat melakukan USG payudara hingga biopsi jika diperlukan. Biopsi adalah metode pengambilan sebagian jaringan payudara dan hasilnya akan dianalisis di laboratorium untuk mengetahui apakah ada sel kanker dalam jaringan tersebut.