ilustrasi konsultasi dokter (freepik.com/tirachardz)
Ada lebih dari 100 jenis penyakit autoimun, dan tidak ada satu dokter pun yang dapat mengobati semua jenis penyakit autoimun. Ke dokter spesialis apa kamu harus berobat bergantung pada sistem tubuh mana yang terkena dampaknya. Kamu biasanya akan mendapatkan rujukan ke spesialis dari dokter umum.
Berikut beberapa dokter spesialis yang dapat menangani penyakit autoimun seperti dijelaskan dalam laman Verywell Health:
1. Ahli reumatologi. Seorang ahli reumatologi mengobati penyakit autoimun dan peradangan yang menyerang sendi, otot, tulang, atau organnya. Ahli reumatologi menangani kondisi autoimun berikut:
- Artritis reumatoid.
- Radang sendi akibat asam urat tinggi atau gout.
- Lupus.
- Sindrom antifosfolipid.
- Skleroderma.
- Spondilitis ankilosa.
- Artritis psoriasis.
2. Ahli endokrin. Dokter spesialisasi ini dilatih dalam evaluasi, diagnosis, dan pengobatan gangguan yang berkaitan dengan kadar hormon abnormal dalam tubuh. Ahli endokrinologi menangani berbagai kondisi autoimun, seperti:
- Diabetes tipe 1.
- Penyakit Addison.
- Penyakit Hashimoto.
- Hipoparatiroidisme idiopatik.
- Kegagalan ovarium prematur.
- Sindrom poliendokrin autoimun.
- Hipofisis.
3. Ahli gastroenterologi. Dokter spesialis ini mengobati penyakit gastrointestinal dan hati. Kondisi autoimun yang ditangani oleh ahli gastroenterologi, meliputi:
- Penyakit radang usus kronis.
- Hepatitis autoimun.
- Kolangitis sklerosis primer.
- Sirosis bilier primer.
- Pankreatitis autoimun.
- Penyakit celiac.
4. Dermatolog. Spesialis ini dilatih khusus untuk mengobati penyakit yang berdampak pada kulit, rambut, dan kuku. Dokter spesialis ini dapat menangani penyakit autoimun yang memengaruhi kulit, seperti:
- Psoriasis.
- Skleroderma.
- Penyakit Behcet.
- Dermatitis herpetiformis.
- Lichen planus.
- Penyakit IgA linier.
- Pemfigus.
- Pemfigoid.
- Dermatomiositis.
- Lupus pada kulit.
5. Ahli imunologi. Dokter spesialis yang juga kerap disebut ahli alergi ini dilatih untuk mendiagnosis dan mengobati alergi, asma, dan gangguan imunologi lainnya seperti gangguan imunodefisiensi primer. Mereka mengkhususkan diri pada penyakit yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Kondisi autoimun yang ditangani oleh ahli alergi atau imunologi mencakup:
- Defisiensi imun primer.
- Sindrom autoinflamasi.