Pilek disebabkan oleh virus. Virus pilek dapat menyebar melalui udara melalui percikan ludah dari bersin atau batuk, tetapi terutama menyebar dengan menyentuh hidung, mata, atau mulut setelah kontak (misalnya, berjabat tangan) dengan seseorang yang terkena virus pilek.
Kamu tidak akan terserang pilek karena terpapar cuaca dingin atau kedinginan atau kepanasan.
Dua atau tiga hari setelah terinfeksi virus pilek, gejala akan muncul. Hidung berair, bersin-bersin, hidung tersumbat, tenggorokan gatal, kelelahan ringan, demam ringan, dan batuk kering merupakan gejala-gejala pilek biasa. Kamu bisa menularkannya ke orang lain sebelum kamu tahu bahwa kamu terserang pilek.
Ketika kamu mengonsumsi antibiotik saat tidak perlu, lama-kelamaan obat tersebut akan menjadi kurang efektif. Suatu hari nanti kamu akan benar-benar membutuhkannya karena terserang penyakit atau infeksi yang disebabkan oleh bakteri, tetapi obat tersebut tidak akan mempan.
Alasannya ada hubungannya dengan bakteri itu sendiri. Bakteri tersebut bisa jadi "licik". Ketika bakteri tersebut terus-menerus terpapar dengan antibiotik, bakteri tersebut dapat berubah untuk bertahan hidup.
Strain baru ini resistan atau kebal terhadap beberapa jenis antibiotik. Jika kamu terinfeksi salah satu bakteri ini, dokter mungkin perlu mencoba beberapa jenis obat hingga menemukan jenis antibiotik yang manjur. Kamu bisa menjadi jauh lebih sakit saat menunggu obat yang dapat menyembuhkan kamu.
Dalam hal resistensi antibiotik, pengobatan akan menjadi lebih sulit, lebih lama, dan lebih mahal.