ilustrasi pengobatan apraksia (physio.co.uk)
Orang dengan apraxia bisa mendapat manfaat dari perawatan tertentu ditambah mendapat dukungan dari anggota keluarga dan orang-orang terdekat.
Terapis okupasi dan wicara memainkan peran penting dalam membantu orang dengan apraxia. Selain itu, pengasuh atau caregiver pasien juga harus belajar untuk memahami kondisi pasien.
Dilansir MedlinePlus, selama perawatan, terapis akan fokus pada:
- Mengulangi suara berulang-ulang untuk mengajarkan gerakan mulut.
- Memperlambat ucapan pasien.
- Mengajarkan berbagai teknik untuk membantu komunikasi.
- Pengenalan dan pengobatan depresi penting bagi penderita apraxia.
Untuk membantu komunikasi, keluarga dan teman harus:
- Menghindari memberikan arahan yang rumit.
- Gunakan frasa sederhana untuk menghindari kesalahpahaman.
- Bicara dengan nada suara yang normal. Masalah berbicara pada apraxia bukanlah masalah pendengaran.
- Jangan berasumsi bahwa orang tersebut mengerti.
- Jika memungkinkan, sediakan alat bantu komunikasi tergantung kondisi.
Tips lainnya untuk kehidupan sehari-hari dapat meliputi:
- Menjaga lingkungan yang santai dan tenang.
- Luangkan waktu untuk menunjukkan kepada seseorang dengan apraxia bagaimana melakukan suatu tugas, dan berikan cukup waktu bagi mereka untuk melakukannya.
- Jangan meminta mereka untuk mengulangi tugas jika mereka jelas-jelas kesulitan melakukannya. Ini hanya akan meningkatkan frustrasi.
- Sarankan cara lain untuk melakukan hal yang sama. Misalnya, beli sepatu dengan kait dan penutup, bukan tali.
- Jika depresi atau frustrasi sudah tergolong parah, konseling kesehatan mental dapat membantu.
Prospek pasien dengan apraxia akan bervariasi tergantung kondisi pasien. Jika apraxia terjadi akibat stroke atau gangguan neurologis lainnya, pengobatan untuk kondisi medis tersebut bisa membantu mengurangi atau mengatasi gejala apraxia.
Gejala bisa membaik secara signifikan dari waktu ke waktu pada beberapa pasien, sementara beberapa lainnya mungkin mengalami perbaikan lebih sedikit. Ada juga beberapa orang yang mengalami peningkatan kondisi selama beberapa tahun atau bahkan beberapa dekade.
Dengan dukungan yang tepat dari orang yang dicintai, sekolah, atau rekan kerja, penderita apraxia juga bisa belajar mengelola kondisinya.