Dalam kasus virus corona, ada 2 istilah: yaitu pasien dalam pengawasan/orang dalam pengawasan (ODP) dan pasien dalam pemantauan. Suspek, atau bahasa lainnya terduga, lebih cocok untuk istilah yang pertama (dalam pengawasan).
kedua istilah Itu sama dalam hal: panas, riwayat batuk pilek, riwayat perjalanan ke Tiongkok atau riwayat kontak dengan penderita yang terinfeksi. Perbedaannya adalah pada kasus dalam pemantauan, tidak ada gejala pneumonia secara klinis (sesak, batuk dengan dahak kental) ataupun radiologis (adanya gambaran infiltrat).
faktor yang menentukan seorang suspek positif corona:
- Jika pernah kontak dengan penderita, seberapa erat dan lama kontak dengan penderita;
- apakah pasien punya sakit2 lain yang dapat menurunkan2 daya tahan tubuh (diabetes mellitus, kanker, riwayat tuberkulosis paru);
- apa mengonsumsi obat lain misal obat steroid, bagaimana status nutrisi pasien.
Nah, jika kamu mendengar kata suspek lagi, sebaiknya jangan berspekulasi terlebih dahulu. Tunggu dulu hingga hasil pemeriksaan keluar. Sebab orang yang dinyatakan sebagai suspek bukan berarti positif terkena virus corona.