nyeri pinggang (dok. world.physio)
Nyeri pinggang seringkali disebabkan oleh perpaduan tiga aspek kehidupan, yaitu biologis, psikologis, dan sosial atau juga disebut biopsikososial. Penelitian terbaru tentang nyeri menyebutkan bahwa, nyeri merupakan hal yang kompleks dari perpaduan tiga aspek tersebut.
Aspek biologis mencakup segala hal yang berkaitan dengan anatomi, struktur jaringan, otot, tulang, maupun saraf manusia. Pada umumnya, masyarakat kerap menyalahkan si aspek biologis ini sebagai penyebab utama dari nyeri pinggang. Faktanya 90 persen nyeri pinggang merupakan kasus nyeri pinggang tidak spesifik, yang artinya bukan disebabkan oleh kondisi penyakit serius seperti pada jaringan otot, ligament, sendi, saraf, maupun tulang.
Aspek psikologis merupakan faktor yang berkaitan dengan kesehatan mental manusia. Kok bisa sih psikologis berperan dalam nyeri pinggang? Penjelasan sederhananya, pernah gak kamu mengalami patah hati? Pasti sakit bukan? Nah, ternyata kondisi kesehatan mental kita sangat berpengaruh pada kesehatan fisik kita. Pada penelitian Jarvik dkk (2005), menyebutkan bahwa depresi empat kali meningkatkan risiko nyeri pinggang dibandingkan dengan kondisi bulging disc.
Aspek sosial adalah faktor yang berkaitan dengan kehidupan manusia sebagai mahkluk sosial. Hal yang sedang jadi sorotan publik akhir-akhir ini adalah tindakan perundungan (bullying), di mana korban perundungan akan secara otomatis merasa diasingkan. Ia akan menarik diri dari aktifitas sosial dan merasakan kesepian. Menurut Haslam dkk (2018), support sosial dan interaksi sosial merupakan faktor penting yang medukung gaya hidup dan berpengaruh pada kondisi nyeri pinggang.
Memahami ketiga aspek penyebab nyeri akan memberikan kita petunjuk dalam melewati proses nyeri pinggang. Dalam kasus nyeri pinggang ini, seorang fisioterapis dapat berperan membantu menganalisa dan mengarahkan bagaimana cara mengatasi nyeri pinggang. Treatment seorang fisioterapis akan sangat beragam sesuai dengan gejala yang dialami oleh penderita. Peran fisioterapis sebagai pemberi nasihat kesehatan, arahan, dan memberikan intervensi yang tepat untuk meredakan keluhan. Selain itu, fisioterapis juga membantu penderita nyeri pinggang kembali aktif dalam kegiatan sehari-hari secara bertahap.