Bagi para atlet, olahraga adalah bagian dari keseharian mereka. Karena menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melatih fisik, membuat mereka memiliki tingkat kebugaran yang lebih tinggi dibanding orang biasa.
Namun, menurut penelitian yang dilakukan oleh Canterbury Christ Church University di Inggris, risiko atlet terkena gangguan irama jantung 2,46 kali lebih besar daripada non atlet. Salah satu gangguan irama jantung yang banyak dialami atlet adalah aritmia, yang membuat detak jantung menjadi tidak beraturan.
Fenomena tersebut dijelaskan lebih lanjut oleh dr. Ignatius Yansen Ng, SpJP (K), FIHA, FAsCC, konsultan intervensi dan aritmia jantung Eka Hospital BSD. Check this out!