Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
unnamed (78).png
Auryon: Laser Atherectomy Pertama di Dunia Hadir Bagi Pasien Gangguan Arteri Perifer di Indonesia (dok. Istimewa)

Intinya sih...

  • PAD: Penyakit arteri perifer yang sering diremehkan, dapat mengancam kaki dan nyawa.

  • Mengapa PAD perlu diwaspadai? Banyak gejala yang tidak terasa, tapi bisa berujung pada amputasi.

  • Teknologi Laser Auryon: Solusi modern dengan risiko minimal untuk membuka sumbatan pembuluh darah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dunia medis Indonesia menorehkan langkah besar. Untuk pertama kalinya, dokter vaskular di Tanah Air berhasil melakukan tindakan laser atherectomy menggunakan Auryon Laser Atherectomy System, teknologi asal Amerika Serikat yang mampu membuka sumbatan pembuluh darah dengan presisi tinggi tanpa operasi besar.

Menariknya, pelatihan ini tidak hanya bersifat teori, tetapi dilakukan langsung pada pasien nyata penderita Penyakit Arteri Perifer (Peripheral Artery Disease/PAD) dalam format hands-on workshop di RS Fatmawati Jakarta. Kegiatan ini menjadi tonggak baru dalam sejarah penanganan penyakit vaskular di Indonesia

1. PAD: Penyakit Senyap yang Bisa Mengancam Kaki dan Nyawa

Auryon: Laser Atherectomy Pertama di Dunia Hadir Bagi Pasien Gangguan Arteri Perifer di Indonesia (dok. Istimewa)

Penyakit Arteri Perifer (PAD) terjadi akibat penyempitan pembuluh darah arteri yang membawa darah ke tungkai, kaki, dan lengan. Penyebab utamanya adalah penumpukan plak lemak dan kalsium (aterosklerosis) di dinding arteri yang menghambat aliran darah.

Bila aliran darah menurun drastis, jaringan tubuh kekurangan oksigen. Akibatnya, muncul luka yang sulit sembuh, warna kulit menjadi kehitaman, bahkan bisa berujung kematian jaringan (gangren).

Inilah kondisi yang sering membuat pasien harus menjalani amputasi.

PAD adalah penyakit yang sering datang diam-diam. Tapi dampaknya bisa fatal — dari nyeri berjalan hingga kehilangan kaki,” jelas dr. Harsya Dwindaru Gunardi, Sp.B, Subsp.BVE(K), dokter vaskular RS Fatmawati Jakarta.

2. Mengapa PAD Perlu Diwaspadai?

ilustrasi mengalami penyakit arteri perifer (freepik.com/fabrikasimf)

Banyak orang mengira PAD hanyalah nyeri biasa di kaki. Faktanya, penyakit ini bisa berkembang cepat dan menghancurkan jaringan tubuh tanpa terasa.

Berikut kondisi yang kerap terjadi pada penderita PAD berat:

  • Luka di jari kaki yang tidak sembuh berbulan-bulan

  • Kulit berubah menjadi hitam akibat gangren

  • Kaki terasa dingin, pucat, atau mati rasa

  • Pada tahap lanjut: amputasi menjadi tak terelakkan

“Sekali jaringan mati, tidak bisa hidup kembali. Karena itu, deteksi dini PAD dan intervensi cepat sangat penting untuk mencegah amputasi,” ujar Dr. dr. Raden Suhartono, Sp.B, Subsp.BVE(K), senior vascular & endovascular surgeon Indonesia.

3. Teknologi Laser Auryon: Solusi Modern Menyelamatkan Kaki

ilustrasi penyakit arteri perifer (my.clevelandclinic.org)

Auryon Laser Atherectomy System adalah teknologi laser solid-state dengan panjang gelombang 355 nanometer. Laser ini bekerja menghancurkan plak penyumbat pembuluh darah, baik yang lunak maupun keras, dengan presisi tinggi tanpa merusak jaringan sehat.

Prosedur ini dilakukan secara minimal invasif, tanpa operasi terbuka, hanya dengan memasukkan kateter kecil ke dalam arteri. Teknologi ini memungkinkan dokter membuka kembali aliran darah pada kasus yang sebelumnya dianggap sulit.

Auryon memberi kami kemampuan membuka sumbatan berat dengan risiko minimal. Ini benar-benar mengubah cara kami menangani PAD,” terang Dr. dr. Raden Suhartono, Sp.B, Subsp.BVE(K), senior vascular & endovascular surgeon Indonesia.


4. Sudah Digunakan di Dunia dan Asia

Kuku Sulit Tumbuh Tanda Awal Penyakit Arteri Perifer? (pexels.com/RDNE Stock project)

Teknologi Auryon Laser Atherectomy telah digunakan luas di Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa, dan menjadi terapi rutin di kawasan Asia Pasifik seperti Thailand, Korea Selatan, dan Singapura. Salah satu ahli vaskular berpengalaman yang aktif menggunakannya adalah dr. Kalpana dari Sengkang General Hospital, Singapura, yang menjadi pembimbing dalam tindakan pertama di Indonesia.

Auryon sudah terbukti aman dan efektif di berbagai negara. Ia menjadi solusi bagi pasien dengan penyumbatan kompleks yang dulu sulit ditangani,” ujar dr. Kalpana, Vascular Specialist dari Sengkang Hospital, Singapura.

Workshop Pertama di Indonesia: Langsung Tangani Pasien Nyata

Dunia kedokteran vaskular Indonesia memasuki babak baru. Melalui workshop Auryon Laser Atherectomy yang digelar di RS Fatmawati Jakarta pada 20 September 2025, dokter-dokter vaskular nasional untuk pertama kalinya menerapkan teknologi laser canggih secara langsung pada pasien Peripheral Artery Disease (PAD). Sebuah langkah yang menunjukkan kemajuan nyata dalam praktik medis minimal invasif di Tanah Air.

Workshop ini menghadirkan para dokter vaskular terkemuka dari dalam dan luar negeri. Di antaranya Dr. dr. Raden Suhartono, Sp.B, Subsp.BVE(K) selaku Kepala Divisi Vaskular RSCM, dr. Harsya Dwindaru Gunardi, Sp.B, Subsp.BVE(K) konsulen bedah vaskular RS Fatmawati, dr. Andrew Jackson Yang, Sp.B, Subsp.BVE(K) konsulen bedah vaskular dari RS St. Carolus, serta dr. Andy Lesmana, Sp.B, trainee bedah vaskular. Dari luar negeri, turut hadir dr. Kalpana, Vascular Specialist dari Sengkang General Hospital, Singapura, yang berbagi pengalaman penerapan teknologi serupa di negaranya.

“Ini pertama kalinya teknologi laser digunakan langsung untuk pasien PAD di Indonesia. Kami tidak hanya belajar teknologi baru, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi pasien,” ujar dr. Harsya Dwindaru Gunardi, dokter vaskular RS Fatmawati, kepada IDN TIMES.

Dengan terselenggaranya workshop ini, Indonesia kini bergabung dengan jajaran negara yang telah mengadopsi terapi endovaskular berbasis laser, sekaligus menegaskan komitmen tenaga medis dalam negeri untuk terus meningkatkan kompetensi dan menghadirkan inovasi pengobatan vaskular terkini bagi masyarakat.


5. Hasil Nyata: Pasien Terhindar dari Amputasi

ilustrasi penyakit arteri perifer (pexels.com/Kindel Media)

Dalam workshop tersebut, tim dokter menangani pasien dengan penyumbatan berat di arteri tungkai bawah. Melalui prosedur Auryon Laser, aliran darah kembali lancar dan luka pasien menunjukkan perbaikan signifikan tanpa perlu operasi amputasi.

Melihat pasien yang sebelumnya hampir kehilangan kaki kini bisa berjalan lagi adalah kepuasan terbesar. Ini bukti nyata kemajuan dunia medis kita,” tutur dr. Andrew Jackson, Sp.B, Subsp.BVE(K).

Era Baru Terapi Vaskular di Indonesia

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa kemampuan dokter vaskular Indonesia telah sejajar dengan standar internasional. Teknologi seperti Auryon membuka peluang besar untuk menekan angka amputasi ekstremitas bawah yang masih tinggi di Indonesia.

Kami ingin membawa terapi modern ini ke lebih banyak rumah sakit. Setiap kaki yang bisa diselamatkan berarti satu kehidupan yang bisa dipulihkan,” ujar dr. Harsya Dwindaru Gunardi, Sp.B, Subsp.BVE(K)

Kesimpulan

Penyakit Arteri Perifer adalah ancaman nyata yang sering diremehkan — penyakit yang bisa diam- diam mengubah hidup seseorang dari berjalan normal menjadi kehilangan kaki.

Namun dengan hadirnya Auryon Laser Atherectomy System, harapan baru terbuka lebar bagi pasien PAD di Indonesia.

Melalui kolaborasi lintas negara dan kemampuan dokter dalam negeri, Indonesia kini memasuki era baru terapi vaskular modern — di mana amputasi bukan lagi akhir cerita, tetapi bisa dicegah dengan teknologi dan empati. (WEB/TAMA)


Topics

Editorial Team