Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tembakau dan nikotin yang terdapat pada rokok (freepik.com/freepik)
ilustrasi tembakau dan nikotin yang terdapat pada rokok (freepik.com/freepik)

Disfungsi ereksi atau juga sering disebut dengan impotensi adalah masalah seksual yang cukup umum pada pria. Disfungsi ereksi terjadi ketika seorang pria kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi yang kuat selama berhubungan intim. Hal ini bisa berdampak pada kualitas hubungan dengan pasangan atau pun menurunkan performa seksual secara signifikan.

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan disfungsi ereksi. Salah satunya adalah kebiasaan merokok atau penggunaan produk tembakau. Bagaimana merokok bisa menyebabkan disfungsi ereksi? Berikut penjelasan ilmiah yang sudah dirangkum dari berbagai sumber terpercaya. Simak sampai selesai biar makin paham, ya!

1. Proses terjadinya ereksi

ilustrasi ereksi (pixabay.com/Bru-nO)

Ereksi adalah suatu kondisi ketika penis mengeras dan membesar akibat adanya peningkatan aliran darah ke penis. Kondisi ini biasanya dipicu oleh adanya rangsangan seksual, baik secara visual, sentuhan, ataupun lainnya. Akan tetapi, ereksi juga bisa terjadi secara acak atau spontan.

Untuk mencapai ereksi, ada beberapa tahapan yang terjadi. Di mana ini melibatkan banyak peran tubuh, mulai dari otak hingga penis. Ereksi dimulai dengan adanya rangsangan yang menstimulasi sel-sel saraf di otak untuk mengirimkan sinyal atau pesan ke pembuluh darah di penis agar mengalirkan darah ke area tersebut.

Pesan ini membuat pembuluh darah arteri menjadi lebih rileks dan terbuka sehingga darah dapat mengalir lebih banyak ke penis. Pada saat yang bersamaan, pembuluh darah vena (pembuluh balik) akan menutup sehingga darah akan terjebak di korpus kavernosa penis dan menyebabkan penis membesar dan ereksi.

Ereksi akan berhenti ketika terjadi ejakulasi. Namun, terkadang juga bisa hilang tanpa ejakulasi. Pada saat ini, aliran darah ke penis terhenti dan pembuluh darah vena terbuka untuk mengeluarkan darah kembali. Nah, masalah disfungsi ereksi terjadi ketika aliran darah ke penis terganggu. Ini menyebabkan ereksi yang tidak maksimal. Di mana bisa menyebabkan tidak bisa mencapai ereksi atau mempertahankannya.

2. Bagaimana merokok menyebabkan disfungsi ereksi?

ilustrasi penyakit pada organ seksual (pixabay.com/derneuemann)

Merokok dapat menyebabkan disfungsi ereksi karena pengaruh kandungan kimia di dalamnya. Dilansir dari jurnal Sexual Medicine Review tahun 2023, asap rokok mengandung lebih dari 7000 senyawa kimia, di mana lebih dari 250 jenisnya merupakan senyawa yang berbahaya, dan sedikitnya 69 bersifat karsinogenik. Beberapa senyawa berbahaya dalam asap rokok termasuk nikotin, karbon monoksida (CO) dan gas oksidan.

Nikotin adalah senyawa penting yang dapat menyebabkan kecanduan dan terkait dalam disfungsi ereksi. Namun perlu dicatat, bahwa merokok bukanlah penyebab langsung dari disfungsi ereksi. Akan tetapi, ini merupakan faktor risiko potensial yang dapat meningkatkan disfungsi ereksi. Bahkan dalam jurnal Andrologia tahun 2016, dilaporkan merokok dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi hingga tiga kali lipat, terutama bagi perokok di bawah usia 40 tahun.

Dijelaskan dalam laman Verywell Health, nikotin adalah senyawa vasokonstriktor kuat. Ini berarti nikotin dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk penis. Dengan begitu, ini bisa memicu disfungsi ereksi terlebih bagi perokok dalam waktu yang telah lama.

Selain itu, senyawa-senyawa lain dalam asap rokok juga dapat menyebabkan penurunan senyawa oksida nitrat. Oksida nitrat adalah senyawa yang bertanggung jawab dalam fungsi pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) di dalam tubuh. Ketika oksida nitrat menurun, ini memungkinkan penis tidak terisi banyak darah saat ereksi sehingga menyebabkan disfungsi.

Tidak hanya itu, disfungsi ereksi juga dapat terjadi akibat penyakit atau kondisi kesehatan yang disebabkan oleh kebiasaan merokok itu sendiri. Merokok dapat memengaruhi hampir seluruh sistem biologis, terutama sistem kardiovaskular dan sistem vaskular (aliran darah). Ini berkontribusi menyebabkan penyakit jantung, stroke, aterosklerosis, atau pun diabetes, yang merupakan faktor risiko umum dari disfungsi ereksi.

3. Bisakah berhenti merokok memperbaiki disfungsi ereksi?

ilustrasi merokok (pexels.com/Brenda Lelis)

Berhenti merokok banyak dilaporkan dapat memperbaiki disfungsi ereksi. Namun, berapa lama waktu untuk mendapatkan manfaat tersebut sangat bervariasi. Hal ini bergantung pada:

  • Durasi merokok (berapa lama orang tersebut merokok)

  • Seberapa banyak rokok yang dihabiskan secara teratur

  • Kondisi kesehatan yang dimiliki, seperti penyakit jantung atau diabetes.

Dilansir Web MD, saat seseorang berhenti merokok, kesehatan tubuh mereka akan langsung membaik, aliran darah membaik, tekanan darah membaik, dan risiko serangan jantung pun menurun. Di mana ketika faktor risiko disingkirkan, maka disfungsi ereksi pun dapat dicegah. Lebih lanjut, seseorang yang berhenti merokok mungkin juga akan mengalami perbaikan sirkulasi darah dalam 2 hingga 12 minggu sehingga mendapatkan manfaat ereksi kembali.

Namun, tidak semua kasus disfungsi ereksi mendapatkan manfaat dari berhenti merokok. Jika kamu mengalami kondisi ini, mungkin merokok bukanlah penyebab satu-satunya. Jadi, ada baiknya kamu mencari saran medis untuk mengetahui penyebab pastinya.

Merokok—baik dari produk tembakau atau efek nikotin dari vaping—adalah faktor risiko yang jelas dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Kebiasaan ini dapat memicu penyempitan pembuluh darah dan menghalangi aliran darah ke penis yang diperlukan saat ereksi. Nah, jika kamu memiliki kebiasaan merokok dan memiliki masalah disfungsi ereksi, mempertimbangkan untuk berhenti merokok mungkin adalah pilihan yang tepat.

Referensi

“Nicotine and Erectile Dysfunction: Facts, Tips, Quitting”. Verywell Health. Diakses Juli 2025.

Mark S Allen, Rita C Tostes, Cigarette smoking and erectile dysfunction: an updated review with a focus on pathophysiology, e-cigarettes, and smoking cessation, Sexual Medicine Reviews, Volume 11, Issue 1, January 2023.

“Impotence and Smoking”. Canada.ca. Diakses Juli 2025.

“Erectile Dysfunction, Smoking Effects, & How to Quit Smoking”. Web MD. Diakses Juli 2025.

“Smoking and erectile dysfunction: What’s the link?”. Medical News Today. Diakses Juli 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team