ilustrasi obat-obatan (unsplash.com/Myriam Zilles)
Sebuah studi melaporkan bahwa kecubung kaya akan berbagai komponen bioaktif seperti saponin, alkaloid, steroid, tanin, flavonoid, dan triterpenoid (International Journal of Biological Chemistry, 2016).
Kumpulan komponen bioaktif tersebut dapat membantu penanganan penyakit pada manusia, seperti asma dan bronkitis.
Selain itu, tanaman ini juga disebut-sebut dapat membantu pasien dengan diabetes, penyakit jantung, gangguan kejiwaan, epilepsi, masalah kulit, demam, dan diare.
Bunga kecubung juga dapat digunakan sebagai pengobatan nyeri.
Sementara itu, bijinya berpotensi untuk mengobati gangguan perdarahan.
Bagian daunnya kerap dimanfaatkan untuk meredakan sakit gigi karena gigi berlubang dengan cara dikunyah.
Kandungan atropin dalam kecubung juga dapat melebarkan pupil, sehingga mungkin dapat membantu dalam operasi mata. Namun, tentunya semua ini memerlukan pemberian dosis dan indikasi tepat.
Itulah potensi efek bahaya makan kecubung sekaligus manfaatnya. Kecubung bukanlah tanaman yang boleh langsung dikonsumsi karena ada risiko keracunan. Perlu diolah terlebih dulu sehingga bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat.