ilustrasi bahaya kopi untuk bayi dan balita (pexels.com/Kampus Production)
Dilansir Michigan Medicine, tidak ada usia yang disetujui secara universal kapan bayi dapat mengonsumsi kopi.
Umumnya, konsumsi kopi tidak dianjurkan pada anak di bawah usia 5 tahun dan sebaiknya dihindari setidaknya sampai anak berusia 12 tahun.
Orang tua sebaiknya menghindari memberikan kopi sampai anak berusia 18 tahun. Menambahkan dari Food and Drug Administration, disarankan untuk orang berkonsultasi dengan dokter sebelum memperkenalkan kopi atau minuman berkafein lainnya kepada anak-anak demi keamanan.
Satu hal yang ingin kamu pertimbangkan adalah anak tidak perlu mengonsumsi kafein. Pertimbangkan juga apakah anak memiliki masalah kesehatan mendasar yang mengharuskan mereka untuk menghindari kafein.
Banyak orang tua yang memilih untuk menunda atau mengizinkan kopi dan minuman berkafein lainnya sampai anak lebih besar. Beberapa orang tua mungkin memilih untuk mengizinkan anak minum kopi atau soda pada acara khusus, atau mungkin sesekali pada akhir pekan.
Akan tetapi, bahkan ketika kamu mengizinkan anak minum kopi atau minuman lain dengan kafein, pertimbangkan ini: secara umum, seperti banyak hal lainnya, moderasi adalah kuncinya.
Menurut tinjauan ilmiah bertajuk "Review: Trends, Safety, and Recommendations for Caffeine Use in Children and Adolescents" dalam Journal of the American Academy of Child and Adolescent Psychiatry tahun 2019, dosis kafein yang lebih tinggi, dalam kisaran 400 mg per hari, dapat menyebabkan sejumlah potensi masalah, terutama pada anak-anak dengan masalah jantung atau masalah kejiwaan tertentu.
Itulah beberapa bahaya potensial dari memberikan kopi kepada bayi dan balita. Walaupun masih banyak yang belum diketahui, tetapi kalau kamu bertanya-tanya kapan usia yang "lebih aman" untuk memberikan kafein kepada anak, lebih amannya tunggulah hingga usianya 12 tahun dan batasi konsumsi kafein pada anak tidak lebih dari 100 miligram. Untuk lebih amannya lagi, diskusikan ini dengan dokter anak.