ilustrasi amoxicillin kapsul (pixabay.com/Brett Hondow)
Paparan residu antibiotik, seperti amoxicillin, pada manusia atau bakteri resistan/kebal antibiotik secara langsung melalui air minum yang terkontaminasi dapat meningkatkan potensi risiko infeksi dan kolonisasi bakteri resistan antibiotik terhadap kesehatan manusia, dapat mengakibatkan peningkatan angka kesakitan dan kematian, serta biaya layanan kesehatan bagi individu, sistem kesehatan, dan negara.
Akan tetapi, sejauh mana peningkatan risiko kesehatan manusia akibat paparan tersebut tidak dijelaskan secara memadai dan oleh karena itu besarannya tidak dapat dipastikan.
Meskipun terdapat residu antibiotik pada tingkat subterapeutik dalam air minum, tetapi standar air minum untuk antibiotik belum ditetapkan. Oleh karena itu, potensi risiko kesehatan manusia akibat paparan residu antibiotik secara terus-menerus melalui air minum yang terkontaminasi antibiotik belum diteliti dengan baik.
Beberapa penelitian telah menunjukkan risikonya terhadap kesehatan manusia, termasuk efek toksikologi, gangguan mikrobioma usus, dan peningkatan populasi bakteri resistan dalam mikrobioma usus.
Gangguan mikrobioma usus komensal manusia akibat paparan antibiotik berpotensi memengaruhi kesehatan manusia dalam jangka panjang dan dapat memicu penyakit jangka panjang.
Lebih lanjut, mikrobioma usus manusia merupakan reservoir dan pengangkut gen resistansi antibiotik yang penting, dan gen ini dapat ditransfer dari satu bakteri ke bakteri lain di dalam usus, termasuk ke patogen manusia.
Penyebaran bakteri resistan juga dapat terjadi antar individu, yang selanjutnya dapat meningkatkan prevalensi resistansi antibiotik dalam suatu populasi.
Selain itu, kepadatan penduduk merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatnya prevalensi resistansi antibiotik dan hal ini memerlukan perhatian khusus di wilayah-wilayah yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi.
Sebagai tambahan, potensi dampak buruk gabungan akibat paparan kronis terhadap campuran antibiotik yang dapat terbentuk di lingkungan perairan dan selama proses pengolahan yang digunakan di instalasi pengolahan air limbah masih belum diketahui. Paparan kronis terhadap campuran antibiotik berpotensi dikaitkan dengan peningkatan risiko kesehatan manusia.
Lebih lanjut, potensi risiko kesehatan manusia melalui paparan atau jalur penularan yang berbeda, seperti penyerapan kulit (atau mata), konsumsi (misalnya, melalui mandi atau mencuci, budidaya perikanan, irigasi tanaman, dan pekerjaan di instalasi pengolahan air limbah), atau penghirupan udara belum pernah dinilai. Ini menjadi perhatian khusus di beberapa negara yang mana masyarakatnya menggunakan sistem perairan seperti sungai dan danau untuk mandi, mencuci, serta sebagai sumber air untuk persediaan air minum.