ilustrasi penggunaan nitrogen cair dalam minuman untuk efek asap (pexels.com/Алексей Вечерин)
Nitrogen cair makin umum digunakan di industri restoran sebagai metode untuk membekukan makanan dan minuman secara instan, atau menciptakan awan uap atau kabut yang mengesankan saat terkena udara.
Mengutip BBC, Profesor Peter Barham, dari Fakultas Fisika Universitas Bristol, Inggris, mengatakan nitrogen cair adalah gas nitrogen yang tidak berbahaya, yang telah didinginkan hingga suhu rendah sehingga menjadi cair. Namun, gas cair yang sangat dingin dapat menyebabkan radang dingin atau luka bakar kriogenik jika tidak digunakan dan tidak ditangani dengan benar.
Khususnya bagi pegawai laboratorium, ada juga risiko sesak napas jika nitrogen cair digunakan atau tumpah di ruang tertutup.
Nitrogen cair juga memiliki rasio ekspansi yang besar pada penguapan—satu liter nitrogen cair dapat menghasilkan sekitar 700 liter gas—jadi hanya sejumlah kecil nitrogen cair yang harus menguap di dalam ruangan untuk menghasilkan atmosfer yang kekurangan oksigen. Tekanan dapat terbentuk dalam wadah tertutup karena mendidihnya gas nitrogen, sehingga wadah bertekanan berjaket vakum berinsulasi digunakan untuk menyimpannya.
Mengenai penggunaan nitrogen cair dalam memasak, Barham mengatakan bahwa ini aman selama langkah-langkah keamanan diambil. Jika nitrogen cair ditambahkan ke dalam cairan seperti campuran es krim, maka itu akan mendinginkan cairan dengan cepat saat mendidih dan menghasilkan awan uap.
Teknik ini digunakan oleh beberapa restoran untuk menyiapkan es krim instan dengan kristal es yang sangat kecil yang teksturnya halus. Namun, tidak seorang pun boleh menelan nitrogen cair secara langsung. Penting juga bahwa semua cairan telah menguap sebelum makanan atau minuman apa pun yang telah disiapkan dengan nitrogen cair digunakan.
Penulis sains dan rekan di Royal Society of Chemistry, John Emsley, mengatakan kepada BBC jika seseorang minum lebih dari beberapa tetes nitrogen cair, misalnya satu sendok teh, itu akan membeku dan menjadi padat dan rapuh seperti kaca. Bayangkan jika itu terjadi di saluran pencernaan atau perut.
Nitrogen cair juga dengan cepat menangkap panas, mendidih, dan menjadi gas, yang dapat menyebabkan kerusakan seperti perforasi (lubang) atau menyebabkan perut pecah. Namun, kemungkinan untuk seseorang bisa menelan jumlah besar nitrogen cair sangat kecil karena pada dasarnya nitrogen cair sangat dingin di mulut dan seseorang pasti buru-buru memuntahkannya.
Meski demikian, Alex Valavanis, seorang peneliti di Institute of Microwaves and Photonics, di University of Leeds, Inggris, percaya bahwa sangat mungkin bagi seseorang untuk menelan seteguk sebelum mereka menyadari efek buruknya, karena nitrogen cair "tidak segera terasa dingin".
Dia mengatakan penundaan dalam merasakan dingin disebabkan oleh "efek Leidenfrost", yang mana ini terjadi ketika cairan, yang kontak dekat dengan massa yang jauh lebih panas daripada titik didih cairan, menghasilkan lapisan uap isolasi. Meski demikian, ia pun mengatakan bahwa menelan nitrogen cair—yang akan berubah menjadi sekitar 25 liter gas—bisa menyebabkan kerusakan parah.
Nitrogen cair dianggap aman jika dilakukan oleh orang-orang yang terlatih. Namun, berbeda halnya jika ini dilakukan oleh awam, bisa sangat berisiko.