ilustrasi otak manusia (pixabay.com/hainguyenrp)
Setelah sembilan bulan, Zoe berharap dia bisa mendapatkan aksen lamanya kembali.
"Aku ingin aksen lamaku kembali, tetapi ada kekhawatiran bahwa FND yang aku alami akan menjadi lebih buruk jika kembali," ujarnya.
Sembilan bulan yang lalu dia mulai berbicara dengan cara yang berbeda karena foreign accent syndrome (FAS), yaitu ketika seseorang mulai terdengar seolah-olah memiliki aksen yang berbeda.
FAS adalah suatu kondisi ketika cara berbicara berubah secara tiba-tiba dan sangat mencolok. Kondisi ini mungkin mengindikasikan ada sesuatu yang mengganggu fungsi otak.
Meskipun orang FAS mungkin terdengar seperti berbicara dengan aksen yang berbeda, biasanya yang terjadi adalah perubahan dalam cara seseorang mengeluarkan suara tertentu.
"Terkadang aku bisa menjadi natural dan baik-baik saja. Namun, ketika mengalami perburukan gejala dan tidak bisa berjalan, aksen lamaku akan kembali ke bahasa Inggris," Zoe berkata.
Zoe mengatakan pernah menemui ahli saraf dan tidak ada yang bisa dilakukan. Dia sedang mengelola kondisinya, tetapi dia mengatakan sekarang mengalami kecemasan sosial.
"Sebagian dari diriku telah belajar untuk menjalaninya, tetapi aku bertemu dengan beberapa orang Wales yang bertanya dari mana aku berasal," jelasnya.
"Itu sangat sulit, aku tidak ingin berbohong dan mengatakan bahwa aku berasal dari suatu tempat di Wales."
Kini, Zoe membicarakan tentang gangguan yang dialaminya ini di akun TikTok miliknya, dengan harapan untuk meningkatkan kesadaran.
"Aku angkat bicara karena aku ingin orang-orang melihat bahwa hal ini benar-benar terjadi. Ini adalah kenyataan bagiku, meski aku tidak menyukainya, aku menyukai aksennya dan aku telah beradaptasi dengannya,” katanya.
“Namun tetap saja menimbulkan masalah, aku masih merasakan sakit kepala dan kesemutan di wajah. Bukan hanya aksennya, itu sangat sulit bagiku,” tambahnya.