Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bayi tidur (pexels.com/Anand Mylsamy)
ilustrasi bayi tidur (pexels.com/Anand Mylsamy)

Bersin memang kerap kali dikaitkan dengan adanya tanda penyakit, seperti flu atau alergi. Tak hanya orang dewasa, bayi terkadang juga mengalami hal tersebut ketika ada yang tidak nyaman dengan hidungnya. Bahkan, mereka mungkin melakukannya lebih sering dari yang kita perlukan. 

Kira-kira, normalkah bayi baru lahir sering bersin dan kapan harus diwaspadai? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini. 

1. Normalkah bayi sering bersin?

ilustrasi bayi baru lahir (pexels.com/Casey Clausen)

Bayi sering bersin adalah kondisi yang normal. Bahkan, ini merupakan respons bayi yang sangat umum, bersamaan dengan cegukan, menguap, atau sendawa. 

Dilansir Verywell Family, bersin dapat membantu mengeluarkan kotoran atau partikel lainya yang mengganggu hidung, seperti debu, bulu, ASI atau air liur yang mungkin masuk ke hidung saat menyusu. Hal ini juga merupakan respons alami untuk membantu pernapasannya lebih baik.

Laman What to Expect menjelaskan, bahwa bayi di bawah usia enam bulan lebih banyak bernapas melalui hidung, tidak seperti orang dewasa yang bisa menggunakan hidung dan mulut. Oleh karena itu, ketika hidung mereka mengalami gangguan atau tersumbat, mereka biasanya akan sering bersin untuk menjaga saluran napasnya tetap bersih.

Ketika usianya di atas enam bulan hingga 12 bulan -- atau bayi sudah mulai makan makanan padat, bayi biasanya mulai bernapas lebih banyak dari mulut. Sehingga intensitas bersin mungkin juga berkurang.

Lebih lanjut, laman Flo menambahkan, bersin adalah respons syaraf yang sehat pada bayi. Ini menandakan sistem saraf mereka bekerja dengan baik sebab bersin merupakan refleks yang diatur oleh sistem saraf.

2. Penyebab bayi sering bersin

ilustrasi bayi tidur (pexels.com/kelvin agustinus)

Selain untuk membersihkan hidung dan membuka saluran napas, ada juga beberapa alasan mengapa bayi sering bersin. Di antaranya:

  • Bayi baru lahir belum dapat mendengus atau mengendus. Oleh karena itu, pilihan satu-satunya adalah dengan bersin untuk mengeluarkan kotoran dalam hidung.
  • Bayi baru lahir memiliki hidung yang kecil. Ini artinya, mereka juga memiliki saluran pernapasan yang kecil. Jalur yang kecil tersebut memungkinkan mudah tersumbat sehingga mendorongny lebih banyak bersin daripada orang dewasa. 
  • Hidung bayi mungkin tertekan. Saat menyusu, salah satu lubang hidung bayi mungkin tertekan oleh kulit ibu. Ini juga dapat menyebabkan bayi bersin saat menyusu.
  • Kondisi medis neonatal abstinence syndrome (NAS), yaitu ketika bayi terpapar opioid sejak dalam kandungan. Verywell Family melansir, kondisi ini juga dapat menyebabkan bayi bersin berlebihan yang biasanya muncul 72 jam setelah kelahiran hingga enam bulan.

3. Cara membantu bayi mengatasi bersin

ilustrasi bayi (pexels.com/Gabriel Tapia)

Bersin yang tidak disertai gejala lain, biasanya tidak membutuhkan tindakan yang berlebihan. Orangtua cukup memperhatikan kebersihan hidung serta kondisi udara di sekitar bayi. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi bayi yang sering bersin:

  • Menggunakan pelembap udara untuk mengurangi kekeringan udara dalam ruangan, terutama saat mereka sedang tidur. Sebab, udara kering pun dapat membuat bayi bersin.
  • Mencoba menggunakan obat tetes garam untuk melonggarkan lendir di hidung. Namun, jangan terlalu sering atau agresif melakukan hal ini, sebab dapat mengiritasi hidung bayi dalam prosesnya.
  • Hindari penggunaan lilin beraroma atau pengharum ruangan karena kandungan bahan kimianya yang terlalu keras bagi bayi.
  • Gunakan pemurni udara untuk menyaring udara sehingga bisa mengurangi debu atau partikel iritan lainnya.
  • Bersihkan rumah dan peralatan bayi secara teratur.

4. Kapan harus ke dokter?

ilustrasi bayi (pexels.com/Tamilles Esposito)

Jika bayi mengalami bersin-bersin disertai dengan gejala lain, seperti hidung tersumbat, demam, pilek, lesu, kulit kemerahan, atau beberapa kondisi mengkhawatirkan lainnya, segera hubungi dokter atau penyedia layanan kesehatan. Ini mungkin tanda bayi sedang sakit.

Mengutip laman Parents, dokter anak Rachel Schlueter, MD menjelaskan bahwa demam di bulan pertama kehidupan adalah kondisi darurat medis. Oleh sebab itu, penting untuk segera mencari bantuan medis. Adapun beberapa tanda bersin yang perlu diwaspadai pada bayi, adalah:

  • Untuk bayi di bawah usia tiga bulan, mengalami peningkatan suhu rektal, yaitu 100,4 derajat Fahrenheit (38 derajat Celcius).
  • Hidung tersumbat yang dapat mengganggu makan atau menyusu.
  • Nafsu makan yang rendah atau buruk.
  • Lebih mengantuk dari biasanya.
  • Nyeri atau tanda ketidaknyamanan lainnya.

Bersin adalah salah satu respons fisiologis bayi untuk merespons lingkungan barunya setelah lahir. Kebanyakan, ini adalah hal yang normal dan baik. Namun, jika bayi baru lahir mengalami bersin-bersin disertai beberapa gejala, segera hubungi dokter, karena bisa jadi merupakan tanda sakit. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team