ilustrasi seseorang mengalami stroke (freepik.com/Lifestylememory)
Stroke adalah suatu kondisi ketika aliran darah ke otak terhambat atau terputus.
Ada dua jenis utama stroke, yaitu stroke iskemik (yang disebabkan oleh gumpalan darah yang menghambat aliran darah ke otak) dan stroke hemoragik (terjadi ketika pembuluh darah otak pecah, menyebabkan darah keluar dan menekan jaringan otak).
Cedera kepala dapat menyebabkan kerusakan pada struktur otak dan memicu reaksi inflamasi.
Selain itu, perubahan aliran darah dan peningkatan tekanan intrakranial setelah cedera kepala juga dapat berperan dalam merangsang faktor-faktor risiko stroke.
Cedera kepala dapat menjadi pemicu stroke melalui dua mekanisme utama.
Pertama, perdarahan intrakranial terjadi ketika cedera kepala merusak pembuluh darah otak, menyebabkan perdarahan di dalam rongga tengkorak. Hal ini dapat mengakibatkan stroke iskemik jika gumpalan darah yang terbentuk menghalangi aliran darah ke otak, atau stroke hemoragik jika perdarahan tersebut cukup besar untuk menekan jaringan otak.
Kedua, diffuse axonal injury (DAI) dapat menyebabkan kerusakan pada serabut saraf di otak, meningkatkan risiko gangguan aliran darah ke otak dan potensi terjadinya stroke iskemik.
Selain itu, perubahan perilaku setelah cedera kepala, seperti penurunan aktivitas fisik, juga diidentifikasi sebagai faktor yang dapat meningkatkan risiko stroke.