Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pixabay.com/Belova59

Sejak pandemik COVID-19 merebak, para peneliti di berbagai negara terus mengembangkan berbagai studi untuk lebih mengenal virus penyebabnya, SARS-CoV-2. Salah satunya adalah tentang golongan darah dan risikonya terhadap penyakit yang dilaporkan pertama kali di Wuhan, Tiongkok, ini.

Menurut sejumlah studi yang telah dilakukan, orang-orang dengan golongan darah O adalah pihak yang 'diuntungkan'. Sebab, risiko mereka untuk tertular dan mengalami gejala berat diklaim lebih rendah daripada golongan darah A, B, dan AB.

Seperti apa penjelasan rincinya dan apa yang membuat golongan darah dan COVID-19 berhubungan? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Studi mengatakan, golongan darah O lebih resistan terhadap COVID-19

unsplash.com/hikeshaw

Pada pertengahan Maret 2020, beredar klaim yang mengatakan bahwa golongan darah memengaruhi kerentanan seseorang untuk tertular COVID-19. Pernyataan tersebut salah satunya berasal dari sebuah studi yang berjudul “Relationship between the ABO Blood Group and the COVID-19 Susceptibility”. 

Studi yang melibatkan 2.173 pasien di Wuhan dan Shenzen di Tiongkok ini menemukan, orang-orang dengan golongan darah O memiliki tingkat infeksi yang lebih rendah dibandingkan A, B, dan AB.

Hal serupa juga ditemukan oleh studi-studi lain di negara yang berbeda. Mayoritas menunjukkan bahwa orang yang bergolongan darah O memiliki risiko yang lebih rendah untuk tertular COVID-19. 

2. Golongan darah O juga berisiko rendah untuk menjadi pasien bergejala berat

Editorial Team

Tonton lebih seru di