Lalu bagaimana jika sel tersebut memproduksi terlalu banyak obat hingga inangnya overdosis? Hal tersebut juga menjadi pertimbangan para peneliti.
Inspirasi tersebut datang dari sakelar lampu yang dapat kita nyalakan dan matikan sesuka hati. Saklar lampu yang kita kenal saat ini pun telah berkembang sehingga dapat mendeteksi gerakan hingga suara.
Seperti itulah terapi sel ini ke depannya. Dengan menambahkan saklar Boolean pada sel, manusia dapat terus memproduksi atau menghentikan produksi protein dan antibodi dalam kendalinya.
Institusi-institusi yang mengembangkan saklar Boolean dalam terapi gennya adalah University of Pennsylvania, Massachusetts General Hospital, dan Memorial Sloan Kettering Cancer Center di New York.
Terapi pengobatan menggunakan sel telah melampaui bidang ilmiah manusia selama ini. Walaupun pengobatan ini telah berkembang secara pesat, beberapa hal seperti harga dan ketentuan pengobatan pemerintah masih menjadi kendala dalam mendistribusikan metode ini pada khalayak luas.
Untuk mengeluarkan potensi penuh sel manusia sebagai obat, dunia harus menyelaraskan paradigmanya demi kesembuhan pasien, bukan keuntungan belaka. Semoga itu segera terlaksana, ya!