Perang melawan demam berdarah dan penyakit akibat gigitan nyamuk kini naik level. Brasil baru saja membuka "pabrik nyamuk" terbesar di dunia. Misinya bukan untuk menyebarkan penyakit, melainkan menghentikannya.
Pabrik bernama Wolbito do Brasil ini diklaim sebagai fasilitas pembiakan Aedes aegypti terbesar di dunia yang sudah “dijinakkan” dengan bakteri Wolbachia. Bakteri ini membuat nyamuk tak bisa menularkan virus dengue, Zika, dan chikungunya.
Didirikan di Curitiba, pabrik ini merupakan hasil kerja sama World Mosquito Program (WMP), Fiocruz, dan Institute of Molecular Biology of Paraná (IBMP). Dengan teknologi otomatisasi canggih dan tim sekitar 70 orang, fasilitas ini siap memproduksi hingga 100 juta telur nyamuk per minggu, setara dengan 5 miliar nyamuk per tahun.
Tujuan besarnya ambisius: dalam 10 tahun akan melindungi lebih dari separuh populasi Brasil dari penyakit yang ditularkan nyamuk.
Brasil saat ini menyumbang seperlima kasus demam berdarah dunia, dengan lebih dari 10 juta kasus dan 6.297 kematian pada 2024. Itulah mengapa proyek ini jadi tonggak penting, bukan hanya untuk Brasil, tetapi juga untuk dunia.
Menurut Prof. Scott O’Neill, pendiri WMP, keberhasilan Brasil bisa jadi model bagi 129 negara lain yang terdampak dengue. Hingga kini, teknologi Wolbachia sudah diterapkan di 15 negara dan melindungi hampir 14 juta orang.