Untuk penelitian ini, para peneliti Inggris dari National Health Service (NHS) dan UK Health Security Agency (UKHSA) melakukan tes usap terhadap area di ruang isolasi, alat pelindung diri (APD) para tenaga kesehatan di area doffing, dan sampel udara sebelum dan sesudah pergantian kasur pasien.
"Sampel diteliti menggunakan MPXV qPCR untuk menakar tingkat kontaminasi. Isolasi virus dilakukan untuk mengonfirmasi keberadaan virus di sampel positif," tulis para peneliti.
Berita buruknya, para peneliti menemukan potensi kontaminasi lewat permukaan benda. Dari 73 sampel di ruang isolasi, sebanyak 66 sampel positif MPXV. Selain itu, hasil serupa juga ditemukan di APD dan di area doffing.
Lalu, sebanyak 5 dari 15 sampel udara yang diambil juga menunjukkan positif MPXV. Para peneliti juga mengambil 4 sampel udara saat pergantian seprai untuk pasien, dan 3 dari sampel tersebut positif.
"Virus dengan kemampuan replikasi kompeten terlihat di 2 dari 4 sampel yang dipilih untuk isolasi viral, termasuk sampel udara yang didapatkan selama pergantian seprai tempat tidur pasien," papar para peneliti.
Disclaimer: penelitian pracetak bertajuk "Air and surface sampling for monkeypox virus in UK hospitals" ini masih belum melalui ulasan sejawat (peer review), sehingga hasil bisa berubah dan belum bisa dijadikan patokan medis absolut. Kebijaksanaan pembaca amat diharapkan.