Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bayi kenyang ASI (pexels.com/Sarah Chai)

Intinya sih...

  • Cegukan pada bayi adalah refleks alami yang umum, tidak perlu dikhawatirkan atau mendapatkan perhatian medis khusus.
  • Cegukan disebabkan oleh iritasi otot diafragma dan dapat dipicu oleh makan berlebihan, GERD, stres, atau menelan udara.
  • Cara mengatasi cegukan pada bayi antara lain dengan gosok punggung lembut, sendawakan bayi, ubah posisi bayi, dan tawarkan dot.

Sama halnya orang dewasa, bayi baru lahir terkadang juga mengalami cegukan. Menurut dokter anak, Hilary Stempel, MD, MPH, melalui Verywell Family, cegukan pada bayi adalah refleks alami yang umum. Ini adalah hal normal dan kebanyakan tak perlu dikhawatirkan atau mendapatkan perhatian medis khusus.

Meski begitu, cegukan mungkin akan menyebabkan ketidaknyamanan buat si kecil. Oleh sebab itu, kita mungkin berusaha untuk menghentikannya. Nah, berikut beberapa cara untuk mengatasi cegukan pada bayi.

1. Penyebab cegukan pada bayi

ilustrasi bayi makan (pexels.com /MART PRODUCTION)

Cegukan adalah salah satu respons alami yang muncul ketika diafragma, otot yang berada di bawah paru-paru, mendapatkan “rangsangan” atau iritasi tertentu. Otot ini biasanya akan berkontraksi saat kita bernapas untuk mengambil udara masuk ke paru-paru dan mengalami relaksasi ketika kita mengeluarkan napas.

Terkadang, otot tersebut mungkin tiba-tiba mengalami iritasi, kejang, atau kram yang bisa menyebabkan tubuh menyedot banyak udara. Saat udara ini mengenai pita suara, ini bisa membuat pita suara menutup dan membuka secara cepat. Ini kemudian menghasilkan suara “hik” yang khas seperti yang kita kenal dengan cegukan.

Secara teori, tidak diketahui secara pasti penyebab cegukan. Cegukan bisa dipicu oleh banyak faktor. Pada bayi, ini kerap terjadi ketika bayi makan berlebihan, makan atau minum terlalu cepat, perut kembung, menelan banyak udara, atau ketika bayi mengalami GERD (gastroesofageal reflux disease). Terkadang, cegukan juga bisa terjadi karena stres yang dapat memicu kejang pada diafragma.

2. Cara mengatasi cegukan pada bayi

ilustrasi cradle hold (pexels.com/Antoni Shkraba)

Cegukan pada bayi memang dapat berakhir dengan sendirinya. Namun, saat ini terjadi terus-menerus dan ingin membantu bayi mengatasinya, berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan:

  • Gosok atau tepuk punggung bayi: menggosok atau menepuk punggung bayi dengan lembut dapat membantu mengeluarkan udara dalam tubuhnya. Jika tidak berhasil, ini juga bisa membantu menenangkannya.
  • Sendawakan bayi: jika bayi mengalami cegukan saat menyusu, coba hentikan menyusu dan sendawakan bayi. Bersendawa juga dapat mengeluarkan udara berlebih dalam perut atau kerongkongan si kecil.
  • Ubah posisi bayi: mengubah posisi bayi saat cegukan juga dapat membantu meredakannya. Kamu bisa menggendongnya dalam posisi tegak, menyangganya dalam posisi duduk, atau membaringkannya, tergantung posisi saat ia cegukan.
  • Tawarkan dot pada bayi: memberinya dot atau empeng juga dapat membantu mengatasi cegukan bayi. Ini akan memicu si kecil untuk melakukan gerakan menghisap yang dapat membantu mengeluarkan udara dan meredakan kejang pada diafragma.

3. Hal yang harus dihindari saat bayi cegukan.

ilustrasi MPASI (pexels.com/Krukau)

Kondisi cegukan pada bayi memang mirip dengan orang dewasa. Akan tetapi, penanganannya tidak bisa disamakan.  Apa yang berhasil untuk orang dewasa mungkin justru berbahaya untuk bayi.

Saat bayi cegukan, hindari melakukan beberapa hal berikut:

  • Memberinya minum air putih. Bayi baru lahir atau bayi berusia di bawah 6 bulan belum bisa mengatur pernapasan dan menelan dengan baik seperti orang dewasa.
  • Menggendongnya dalam posisi terbalik.
  • Menarik lidahnya.
  • Menakut-nakutinya.
  • Mencoba menahan napasnya atau bernapas dalam kantong kertas.
  • Memberinya gripe water. Ini adalah air yang mengandung ramuan herbal yang dipercaya dapat mengatasi cegukan dan sakit perut pada bayi. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO tidak merekomendasikan penggunaannya pada bayi karena produk tersebut tidak diatur secara ketat.

4. Cara mencegah bayi mengalami cegukan

ilustrasi ibu menyusui dan bayinya (pexels.com/Sarah Chai)

Seperti halnya refleks alami lainnya, cegukan mungkin tidak selalu bisa dicegah. Namun, ini mungkin bisa diminimalisir. Berikut cara mencegah cegukan pada bayi:

  • Memperlambat pemberian makan atau minum. Jika bayi minum dari dot, coba perhatikan aliran air susu dari dot tersebut. Apakah alirannya terlalu cepat? Ini dikarenakan makan cepat dapat menyebabkan cegukan.
  • Cobalah menyendawakan bayi selama menyusui. Ini bisa dilakukan ketika bayi akan berganti posisi dari payudara satu ke yang lainnya.
  • Berilah bayi susu saat mereka tenang. Memberinya susu saat mereka rewel atau nangis mungkin bisa memicu cegukan karena ASI mungkin tidak turun dengan lancar.
  • Pastikan bayi dapat menyusu dengan pelekatan puting yang tepat.

Cegukan adalah refleks normal pada bayi. Kebanyakan ini tidak berbahaya, namun mungkin menyebabkan ketidaknyamanan pada si kecil. Nah, jika kamu ingin membantunya mengatasi cegukan, cara-cara di atas bisa kamu coba.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team