Anak yang mengalami penurunan berat badan hingga jauh di bawah standar kurva pertumbuhan disebut wasting.
Wasting adalah kondisi anak yang berat badannya menurun seiring waktu hingga total berat badannya jauh di bawah standar kurva pertumbuhan atau berat badan berdasarkan tinggi badannya rendah (kurus), dan menunjukkan penurunan berat badan (akut) dan parah. Pemicu wasting biasanya dikarenakan anak terkena diare sehingga berat badannya turun drastis namun tinggi badannya tidak bermasalah.
Wasting diperkirakan terjadi pada usia 6–24 bulan, merupakan periode penting ketika pemberian ASI eksklusif tidak lagi direkomendasikan, sehingga diperlukan pemberian makanan pendamping ASI yang cukup, tepat, dan aman (The International Bank for Reconstruction and Development and The World Bank, 2016).
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2020, 45,4 juta anak mengalami kekurusan (wasting). Menurut UNICEF, dari semua bentuk masalah gizi pada anak, wasting memiliki risiko kematian tertinggi, khususnya gizi buruk berisiko meninggal hampir 12 kali lebih tinggi dibandingkan dengan anak gizi baik.
Wasting merupakan salah satu kondisi yang harus dikenali dan diwaspadai, karena jika penanganannya terlambat bisa berujung pada kematian.
Ada tiga cara sederhana untuk mengindetifikasi balita wasting, berikut rinciannya.