KB IUD hormonal akan mencegah kehamilan dengan menebalkan lendir serviks, sehingga jalur sperma menuju sel telur akan terblokir dan menipiskan lapisan endometrium, membuat proses implantasi sel telur ke endometrium tidak akan terjadi, mengutip dari laman Family Planning Australia.
Dalam beberapa kasus, IUD hormonal juga bisa menghentikan ovulasi atau pelepasan sel telur saat siklus bulanan terjadi.
IUD hormonal bisa mengurangi nyeri dan meringankan pendarahan saat menstruasi.
Jika kamu memiliki endometriosis dan sindrom ovarium polikistik (PCOS), IUD hormonal juga bisa membantu meringankan gejala-gejalanya.
Sementara itu, IUD non hormonal menggunakan tembaga untuk mencegah kehamilan.
Tembaga akan mengubah cara gerak sperma yang masuk sehingga tidak bisa berenang menuju sel telur. Jika sperma tak bisa mencapai sel telur, kehamilan tidak akan terjadi.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa IUD non hormonal tidak cocok digunakan jika kamu alergi terhadap tembaga atau sebelumnya pernah mengalami radang panggul.
Salah satu keunggulan KB IUD adalah meskipun alat kontrasepsi ini awet digunakan selama bertahun-tahun, tetapi sifatnya tidak permanen.
Jika suatu hari kamu memutuskan untuk hamil atau sudah tidak mau menggunakannya lagi, IUD bisa dilepas kapan saja dan tidak akan memengaruhi kesuburan secara signifikan.
Walaupun terbukti efektif dalam mencegah kehamilan, tetapi KB IUD tidak melindungi kamu dari infeksi menular seksual, sehingga kamu mungkin perlu menggunakan kondom saat berhubungan seksual.