National Sleep Foundation memberi peringkat posisi tidur berdasarkan seberapa netral tulang belakang saat berbaring. Posisi tidur yang mengurangi beban pada tulang belakang sekaligus menjaga kelengkungan alaminya adalah posisi yang ideal karena dapat mencegah nyeri otot dan saraf terjepit.
1. Telentang
Berbaring telentang dianggap sebagai posisi tidur terbaik karena menyebarkan seluruh beban tubuh. Ini meminimalkan jumlah titik tekanan di punggung dan sepenuhnya mendukung kelengkungan alami tulang belakang.
Posisi tidur ini juga membantu menyelaraskan leher dengan bagian kepala lainnya, sehingga mencegah kerusakan saraf di pangkal kepala.
2. Berbaring menyamping
Meskipun banyak orang lebih suka tidur miring, tetapi posisi ini menarik kaki bagian bawah ke satu sisi, yang pada akhirnya dapat membuat tulang belakang keluar dari posisinya. Ini juga mendorong tubuh membungkuk, yang dapat membuat tulang belakang makin tidak sejajar.
Kalau ini adalah posisi tidur default kamu, cobalah letakkan bantal di antara kedua lutut agar sejajar sempurna dengan bagian tulang belakang. Kamu juga dapat mencoba memeluk bantal kokoh atau padat di bagian depan tubuh untuk mencegah membungkuk saat tidur.
3. Posisi tidur fetal
Posisi tidur fetal membuat kamu meringkuk ke dalam dengan kaki ditekuk. Posisi tidur ini sama bermasalahnya dengan posisi tidur miring, tetapi dengan tambahan tekanan ekstra pada persendian. Meskipun efek negatifnya tidak terlalu berarti bagi orang muda, tetapi lansia yang tidur dengan posisi ini bisa mengalami nyeri sendi sedang dan sering.
Cara terbaik untuk mengimbanginya adalah dengan mengendurkan tubuh, meluruskan pergelangan tangan, dan menghindari melipat dagu. Meringkuklah dengan bantal di antara pinggul agar kaki sejajar dengan tulang belakang lainnya.
4. Tengkurap
Tidur tengkurap dianggap sebagai posisi tidur terburuk karena memaksa kamu memutar leher ke satu sisi untuk bernapas. Ini juga merupakan posisi yang memberikan banyak tekanan pada lutut, perut, dan punggung atas, yang bisa dengan cepat menyebabkan nyeri dan kekakuan otot yang berkepanjangan dan menyakitkan.
Kalau tetap ingin tidur tengkurap, tidurlah dengan bantal di bawah perut dan sedikit di atas dahi. Hal penting yang perlu diingat adalah menjaga tulang belakang tetap lurus dan bebas tekanan.
Tanyakan kepada dokter tentang posisi tidur terbaik berdasarkan kebiasaan tidur kamu. Posisi tidur yang tepat dapat membantu meringankan rasa sakit dan membuatmu tidur nyenyak.
Banyak anak atau remaja dengan kifosis tidak mengalami komplikasi. Bagi yang lain, kifosis bisa berkembang dan menjadi lebih buruk seiring waktu.
Jika terus berlanjut, lengkungan kifosis bisa menyebabkan nyeri dan mengganggu fungsi paru-paru. Dalam kasus yang jarang terjadi, ini juga dapat mengganggu makan anak, sehingga sulit menelan dan mungkin menyebabkan naiknya asam lambung.
Jika anak mengalami kifosis, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan rutin. Seorang spesialis tulang belakang dapat memantau kelengkungan tulang belakang dan melakukan intervensi jika dibutuhkan.
Penulis: Muti’ah Nur Rahmah