Bagaimana Cara Nalokson Mengatasi Overdosis Fentanyl?

Dilansir National Health Service (NHS), fentanyl adalah pereda nyeri kuat yang termasuk golongan opioid sehingga hanya bisa digunakan dengan resep dokter.

Fentanyl digunakan untuk mengatasi nyeri hebat, seperti nyeri pascabedah atau nyeri akibat kanker. Selain itu, fentanyl juga digunakan untuk meredakan nyeri hebat lain apabila obat pereda nyeri lainnya sudah tidak mempan.

Fentanyl bekerja di sistem saraf pusat. Fentanyl dapat mengatasi nyeri dengan cara berikatan dengan reseptor opioid yang terdapat di otak.

Menurut United States Drug Enforcement Administration, fentanyl memiliki kekuatan 100 kali lipat lebih kuat dari morfin. Selama digunakan di bawah pengawasan dokter, fentanyl aman digunakan. Pasien yang mendapatkan obat fentanyl juga dimonitor agar obat tidak disalahgunakan.

Karena memiliki efek yang sangat kuat membuat fentanyl diproduksi secara ilegal dan banyak disalahgunakan. WebMD menyebutkan bahwa penyalahgunaan obat-obatan secara ilegal termasuk fentanyl sangat berbahaya karena dosisnya yang tidak diketahui.

CDC menyebutkan bahwa fentanyl yang diproduksi secara ilegal dipasarkan dalam berbagai bentuk, termasuk serbuk, cair, hingga pil. Selain itu, fentanyl ilegal juga biasanya dicampur ke dalam obat-obatan terlarang lainnya.

Tidak adanya pengawasan resmi atau kontrol kualitas dalam pembuatannya menyebabkan pil palsu sering mengandung fentanyl dengan dosis letal atau mematikan.

Beberapa efek yang muncul akibat overdosis fentanyl menurut United States Drug Enforcement Administration antara lain:

• Perubahan ukuran pupil mata.
• Kulit menjadi dingin.
• Perubahan warna kulit menjadi kebiruan.
• Koma.
• Gagal napas yang dapat menyebabkan kematian.

Fentanyl dan opioid lainnya merupakan obat-obatan yang paling sering menyebabkan kematian akibat overdosis. Sebab, dosis yang sedikit saja dapat berakibat fatal. Menurut CDC, lebih dari 150 orang meninggal setiap hari karena overdosis terkait opioid sintetik seperti fentanyl.

Apabila diberikan segera, nalokson dapat mengatasi overdosis opioid, termasuk diantaranya heroin, fentanyl, dan lainnya. Nalokson dapat mengembalikan laju pernapasan menjadi normal kembali dalam 2 sampai 3 menit pada orang yang mengalami overdosis opioid.

Nalokson merupakan antidotum yang digunakan untuk mengatasi overdosis fentanyl. National Institute on Drug Abuse menjelaskan bahwa nalokson adalah antagonis reseptor opioid. Artinya, nalokson berikatan dengan reseptor opioid dan menghambat efek obat-obatan opioid sehingga dapat mengatasi overdosis fentanyl.

Namun, nalokson hanya dapat bekerja selama 30 sampai 90 menit saja. Sementara itu, banyak opioid masih berada di dalam tubuh dalam waktu yang lebih lama. Oleh sebab itu, seseorang yang mengalami overdosis fentanyl bisa saja diberikan beberapa kali dosis nalokson.

Fentanyl merupakan obat pereda nyeri hebat golongan opioid sintetis yang aman digunakan selama di bawah pengawasan dokter. Namun, fentanyl yang diproduksi secara ilegal dan disalahgunakan dapat menyebabkan overdosis karena dosisnya yang tidak diketahui. Nalokson dapat mengatasi overdosis fentanyl dengan cara berikatan dengan reseptor opioid dan menghambat efek obat-obatan opioid.