Ilustrasi stroke (Pexels.com/Mehmet Turgut Kirkgoz)
Pasca stroke, pencernaan bisa menjadi tidak normal. Ini bisa menyebabkan masalah pada flora usus. Ketika flora usus tidak seimbang, ini dapat menyebabkan disbiosis usus, yaitu kondisi saat jumlah bakteri jahat lebih banyak daripada bakteri baik.
Studi dalam jurnal Medicine menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik bisa membantu mengurangi masalah disbiosis usus. Probiotik adalah jenis bakteri baik yang dapat membantu menjaga keseimbangan flora usus.
Konsumsi probiotik pada pasien stroke meningkatkan potensi produksi asam lemak rantai pendek (SCFA) melalui bakteri baik yang ada dalam usus. SCFA adalah molekul penting yang dapat meredakan inflamasi dan memperbaiki lapisan pelindung pembuluh darah pada pasien stroke.
Dengan meningkatkan produksi SCFA melalui konsumsi probiotik, pasien stroke memiliki peluang untuk memperbaiki kesehatan pencernaan serta meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Walaupun bisa bermanfaat buat pasien stroke, tetapi probiotik tidak bisa menjadi andalan satu-satunya. Menjalani pengobatan dari dokter dan kontrol rutin tetap yang terpenting. Juga, praktikkan gaya hidup sehat, cukup istirahat, aktif secara fisik, mampu mengelola stres dengan baik, serta dapatkan dukungan yang dibutuhkan.