Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
unsplash.com/kobbyfotos

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) baru saja merevisi panduan COVID-19 di situs resminya pada hari Senin (5/9/2020). Mereka memastikan bahwa penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 tersebut bisa menular melalui udara atau airborne.

Mereka menuliskan bahwa transmisi airborne mungkin terjadi karena partikel virus bisa menggantung di udara selama beberapa menit hingga jam. Penting untuk disimak, berikut ini penjelasannya.

1. Seperti apa penularan airborne yang diterangkan CDC?

alhurra.com

Dalam keterangan resminya, CDC mengungkapkan bahwa transmisi airborne mungkin terjadi pada kondisi tertentu. Sebab, sebagian partikel droplet yang mengandung virus bisa tetap bertahan di udara dan dihirup oleh orang-orang yang berada di sekitarnya. 

Ini utamanya terjadi ketika orang yang terinfeksi mengeluarkan napas secara intens dan berat, contohnya ketika berolahraga dan menyanyi. Terlebih jika mereka berada di dalam ruangan tertutup yang tidak memiliki ventilasi yang memadai. 

"Dalam kondisi tersebut, para ilmuwan percaya bahwa jumlah partikel kecil dari droplet yang dihasilkan penderita COVID-19 cukup terkonsentrasi untuk menularkan virus ke orang lain," ungkap CDC di situs resminya. 

2. Virus bahkan bisa menular ke orang yang berjarak lebih dari 2 meter

Topics

Editorial Team

Tonton lebih seru di