ilustrasi orang gegar otak (freepik.com/wayhomestudio)
Rata-rata, petinju melakukan 65 pukulan per ronde atau sekitar 780 pukulan per 12 ronde pertarungan. Sebagian besar pukulan ini mendarat di kepala. Ini menjadi lebih mengkhawatirkan saat kita melihat sebagian besar petinju elit mendaratkan kepalannya dengan akurasi lebih dari 40 persen atau lebih. Inilah alasan utama mengapa, menurut American Association of Neurological Surgeons, sebanyak 90 persen dari semua petinju mengalami cedera otak traumatis dalam karier mereka.
Bisa dibilang, gegar otak adalah salah satu cedera tinju yang paling serius. Menurut studi berjudul "Contact Sport Concussion Incidence" dalam The Journal of Athletic Training (2006), tinju memiliki insiden gegar otak tertinggi, yaitu 0,8 per 10 putaran pertandingan.
Seseorang yang mengalami pukulan berulang di kepala selama bertahun-tahun bisa menyebabkan kerusakan permanen. Efek jangka pendeknya adalah pusing, mual, dan sakit kepala. Jika dibiarkan tanpa perawatan bisa memicu kerusakan otak parah, penyakit Parkinson, serta demensia.