Metode uap pernapasan memang terkenal untuk mengobati penyakit pernapasan seperti:
- Batuk pilek,
- Influenza,
- Sinusitis,
- Bronkitis, dan
- Alergi saluran hidung.
Manfaat utama menghirup uap air panas adalah membantu meredakan sensasi iritasi dan pembengkakan pembuluh darah di saluran hidung.
Kelembapan uap panas juga dapat membantu mengencerkan lendir pada sinus sehingga lebih gampang dibuang. Jadi, kamu bernapas lebih lega. Setidaknya, untuk sementara.
"Oh, enggak permanen!?"
Baru tahu? Jangan sering-sering, ya! Dr. McKnight memaklumi jika uap panas memang bisa melegakan pernapasan. Akan tetapi, itu hanya untuk mengobati gejala. Bukan untuk menyembuhkan infeksi virus.
"Secara umum, masyarakat luas mengetahui bahwa menghirup uap panas secara efektif meringankan penyakit pernapasan dengan gejala, seperti batuk, hidung tersumbat dan dada tersumbat. Namun, ini hanya menghilangkan gejala, bukan pengobatan untuk infeksi virus," tandas Dr. McKnight.
Selain itu, metode uap panas sebenarnya tidak dianjurkan untuk anak-anak dengan kulit sensitif. Jika mau mencoba, lebih baik mandi air hangat saja karena khasiatnya tetap sama.
Untuk menyembuhkan penyakit, berobatlah ke klinik atau rumah sakit terdekat. Meskipun ampuh untuk beberapa saat, obat yang pasti tetaplah lebih manjur.
Itulah fakta mengenai misinformasi uap panas dan COVID-19. Jika kamu terima pesan mengenai misinformasi, segera laporkan dan jangan diteruskan! Demi keselamatanmu dan orang-orang terdekatmu.
Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN: Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com (http://kitabisa.com/kitaidnlawancorona)