Pemberian tanaman lidah mertua utk mengurangi kelembaban rumah pasien TB. (Dok. Kemenkes)
Upaya pendampingan tersebut diperkuat dengan berbagai inovasi yang dikembangkan di RW 03 bersama Puskesmas Kelurahan Cipete Selatan, kelurahan, dan para kader.
Inovasi ini mencakup langkah-langkah kreatif untuk mendukung pasien sekaligus melindungi komunitas, seperti penyediaan pojok dahak dan TOS TBC (TBC Online Screening) yang memudahkan warga melakukan pemeriksaan sejak dini.
Lingkungan rumah juga menjadi perhatian, salah satunya melalui penanaman lidah mertua untuk membantu menurunkan kelembaban dan menciptakan hunian yang lebih sehat. Setiap pasien mendapatkan beberapa pot tanaman yang dapat ditempatkan di dalam maupun di luar rumah.
Tak hanya itu, warga juga menjalankan Program LEMAS, berupa budidaya lele dan ikan mas secara sukarela. Hasil budidaya tersebut diolah menjadi makanan siap saji bagi pasien TBC, sehingga membantu meningkatkan asupan protein selama masa pengobatan.
Program Grebek Plus turut berperan dalam menemukan pasien baru. Melalui pendekatan persuasif, warga mendapatkan pemeriksaan kesehatan dasar sebelum diarahkan ke pojok dahak, sehingga proses pemeriksaan berjalan lebih nyaman dan tidak menimbulkan ketakutan.
“Dari inovasi-inovasi ini, jumlah pasien yang terdeteksi meningkat, dan pemberian lele serta ikan mas juga membantu meningkatkan konsumsi protein pasien,” ujar Rahma.
Kader TBC, Eka Yunita menambahkan, setiap pasien diberikan 4-5 pot tanaman lidah mertua yang dapat ditempatkan di dalam atau luar rumah dengan harapan menurunkan kelembaban di lingkungan sekitar. Ia juga menjelaskan tantangan yang dihadapi kader dalam sosialisasi TBC.
“Kendala yang kami temui adalah sebagian masyarakat takut diperiksa atau tidak mau bertemu. Kami mengimbau dan merayu keluarga yang kami datangi agar mereka sadar akan pentingnya pemeriksaan kesehatan. Alhamdulillah, sekarang masyarakat mulai berubah, tingkat kesadaran meningkat, dan jika ada gejala, mereka mau memeriksa diri sendiri. Ini tidak hanya berlaku untuk TBC, tetapi juga untuk penyakit lain,” ujar Eka.
Keberhasilan pendampingan yang dilakukan kader TBC, kader Sahabat Hati, dan Puskesmas Kelurahan Cipete Selatan tidak hanya membantu pasien menyelesaikan pengobatan, tetapi juga meningkatkan penemuan kasus baru di RW 03. Upaya ini menjadi bagian dari sistem yang lebih besar, yaitu Kampung Siaga TBC, yang mendorong kolaborasi antara warga, kader, Puskesmas, dan kelurahan untuk menanggulangi TBC secara terpadu.