Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tas bencana.
ilustrasi tas bencana (freepik.com/vestock)

Intinya sih...

  • Siapkan tas bencana dengan peralatan bertahan hidup minimal tiga hari, termasuk air minum, makanan siap saji, alat sanitasi, dan alat komunikasi.

  • Isi tas bencana dengan makanan kaleng, protein bar, buah kering, tisu basah, radio bertenaga baterai, obat-obatan dasar, pakaian hangat dan nyaman.

  • Persiapkan makanan siap saji yang tidak mudah busuk dan mudah dibawa seperti makanan kaleng, energy bar, kacang-kacangan, susu bubuk, atau formula. Rotasi stok setiap enam sampai 12 bulan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Indonesia berada di wilayah yang dikenal sebagai ring of fire, tempat bertemunya beberapa lempeng tektonik dunia. Kondisi geografis ini membuat Indonesia rentan mengalami berbagai bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, hingga banjir dan tanah longsor.

Situasi yang sering kali datang tanpa peringatan ini menuntut setiap orang untuk lebih siap menghadapi keadaan darurat. Salah satu langkah penting adalah memastikan ketersediaan peralatan bertahan hidup saat bencana, yang dapat membantu melindungi keselamatan diri dan orang-orang terdekat ketika bencana terjadi.

Siapkan tas bencana

Dalam menghadapi bencana, salah satu elemen terpenting yang harus dilakukan adalah menyiapkan berbagai peralatan untuk bertahan hidup (survival kit) sementara, minimal tiga hari.

"Peralatan bertahan hidup ini disimpan dalam 'tas bencana' yang siap dibawa setiap saat ketika ada bencana," menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam akun Instagram @idai_ig.

Tas bencana ini berisi berbagai peralatan dan bahan untuk bertahan hidup selama beberapa hari hingga datangnya bantuan.

Apa saja isi tas bencana?

Warga melintas di area banjir bandang dan longsor di Kelurahan Huta Nabolon, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, Rabu (3/12/2025). (ANTARA FOTO/Yudi Manar)

Isi tas bencana, berupa:

  • Air minum: Dibutuhkan setidaknya 3 liter per orang (1 hari) untuk kebutuhan minum dan memasak.

  • Makanan: Makanan siap saji (instan) yang tahan lama seperti makanan kalengan, protein bar, biskuit dan buah kering. Siapkan juga makanan untuk bayi jika ada.

  • Alat sanitasi: Masukkan tisu kering maupun basah, hand-sanitizer, kantong plastik, handuk ukuran kecil, sikat gigi, dan pembalut.

  • Benda rohani dan hiburan anak: Bisa berupa buku doa, tasbih atau rosario, mainan anak, dll.

  • Alat komunikasi: Siapkan radio bertenaga baterai, ponsel, power bank, kabel charger, peluit, reflektor cahaya dan flare.

  • Alat multifungsi: Ini berupa pisau lipat multifungsi, senter dengan baterai cadangan, korek api dan alat masak portabel. Lainnya adalah lilin, lakban, tali plastik, kompor kecil, parafin blok, peniti.

  • Obat: Kotak P3K lengkap dengan obat-obatan dasar (obat demam, diare, muntah, dll.), perban/plester, antiseptik dan kebutuhan medis jika ada obat yang rutin diminum.

  • Pakaian: Persiapkan baju yang hangat dan nyaman, termasuk pakaian dalam. Masukkan juga jaket, selimut darurat serta kaos kaki.

  • Alat perlindungan diri: Bawa jas hujan, selimut darurat, sarung tangan, masker, payung kecil, sandal, atau alas kaki.

  • Salinan dokumen penting: Foto keluarga terbaru, fotokopi dokumen identitas, riwayat sakit yang penting, uang tunai pecahan kecil, alat tulis dan buku tulis kecil. Buat juga catatan tertulis nomor telepon penting, media sosial termasuk nomor telepon keluarga. Simpan juga salinan data penting dalam flash disk.

Contoh makanan siap saji

Soal makanan, siapkan makanan kaleng atau biskuit berenergi 2.000-2.500 kalori per hari (siapkan untuk tiga hari), kacang-kacangan, atau buah kering.

"Pilih makanan yang tak perlu dimasak dan siap saji, tidak mudah busuk, ringan dan mudah dibawa," kata Nova Primadina, Sp.BP-RE dalam postingan Instagram.

Sebagai gambaran, berikut ini adalah persediaan makanan yang bisa kamu siapkan:

  • Makanan kaleng siap saji dapat berupa tuna, sarden, daging kaleng, sayuran dan buah kaleng untuk mencegah sembelit, sup kaleng yang bisa dimakan dingin.

  • Makanan kering seperti energy bar atau granola bar minimal 200-300 kalori per batang, kacang-kacangan dan biji-bijian serta buah kering.

  • Makanan instan seperti nasi instan, ramen, mi, atau oatmeal yang hanya butuh seduhan air panas.

  • Susu bubuk atau susu formula untuk asupan kalsium dan protein.

Rotasi stok makanan setiap enam sampai 12 bulan dengan persediaan yang baru, serta simpan di tempat yang sejuk dan kering. Usahakan berat dari tas bencana hanya lima sampai tujuh kilogram agar tetap ringan saat dibawa.

Editorial Team