Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bayi minum susu dari botol (pexels.com/Keira Burton)

Intinya sih...

  • Gumoh adalah keluarnya sebagian susu saat atau setelah bayi menyusu.
  • Gumoh sering ditemui pada bayi sampai usia 1 tahun dan merupakan hal yang normal terjadi. 
  • Beberapa tanda dan gejala berikut dapat mengindikasikan kondisi yang lebih serius dari sekadar gumoh biasa, misalnya gumoh yang mengeluarkan cairan berwarna hijau atau kuning.

Gumoh (spitting up atau gastroesophageal reflux) adalah keluarnya sebagian susu saat atau setelah bayi menyusu. Walaupun sebagian besar kasus gumoh dianggap normal dan tidak membahayakan, tetapi ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai oleh orang tua.

Ada beberapa ciri gumoh yang dapat menunjukkan adanya masalah kesehatan yang lebih serius dan butuh perhatian medis.

Di bawah ini dibahas ciri-ciri gumoh pada bayi yang perlu orang tua ketahui dan waspadai, penyebab bayi gumor, seperti tips mengatasinya.

Apa itu gumoh?

Gumoh sering ditemui pada bayi sampai usia 1 tahun dan merupakan hal yang normal terjadi. Volume susu yang mengalir keluar dari mulut bervariasi, umumnya sekitar 1–2 sendok makan.

Bayi yang mengalami gumoh terlihat aktif, nyaman, mengalami peningkatan berat badan yang baik, dan tidak mengalami gangguan pernapasan. Sebagian besar episode gumoh pada bayi sehat berlangsung <3 menit, terjadi setelah makan, dan tidak bergejala atau berkaitan dengan gejala ringan.

Ciri-ciri bayi gumoh yang berbahaya

ilustrasi bayi diberikan susu dengan sendok (pexels.com/Pragyan Bezbaruah)

Beberapa tanda dan gejala berikut dapat mengindikasikan kondisi yang lebih serius dari sekadar gumoh biasa. Segera hubungi dokter anak jika bayi:

  • Tidak mengalami kenaikan berat badan.
  • Gumoh dengan kekuatan yang kuat.
  • Mengeluarkan cairan berwarna hijau atau kuning saat gumoh.
  • Gumoh darah atau material yang tampak seperti ampas kopi.
  • Menolak untuk menyusu secara berulang.
  • Terdapat darah dalam tinja.
  • Mengalami kesulitan bernapas atau gejala sakit lainnya.
  • Mulai gumoh setelah usia 6 bulan.
  • Menangis lebih dari tiga jam sehari dan lebih rewel dari biasanya.
  • Jumlah popok basah lebih sedikit dari biasanya.

Penyebab gumoh pada bayi

ilustrasi ibu menyusui (pexels.com/MART PRODUCTION)

Gumoh terutama terjadi karena ukuran lambung bayi yang masih sangat kecil (seukuran bola pingpong) dan katup lambung yang belum kuat.

Sampai usia 4 bulan, lambung bayi hanya dapat menampung susu dalam jumlah kecil setiap kali minum. Volume susu yang terlalu banyak akan menyebabkan gumoh.

Katup lambung bayi juga belum dapat menutup dengan erat sehingga susu yang sudah berada dalam lambung dapat mengalir kembali ke mulut jika volume susu terlalu banyak atau jika bayi langsung berbaring setelah minum.

Gumoh umumnya terjadi saat bayi minum susu terlalu banyak, saat sendawa, atau menelan banyak udara. Bayi dapat menelan banyak udara jika minum terlalu cepat atau saat menangis.

Tips mengatasi gumoh pada bayi

Berikut beberapa cara yang dapat membantu mengurangi gumoh pada bayi:

  • Jangan memberi makan terlalu banyak sekaligus.
  • Pastikan ukuran dot sesuai.
  • Ciptakan suasana yang tenang saat memberi makan.
  • Sering-seringlah menepuk lembut punggung bayi untuk bersendawa.
  • Biarkan bayi tetap tegak selama 30 menit setelah makan.
  • Hindari bermain aktif selama 30 menit setelah makan.
  • Pastikan tidak ada tekanan pada perut bayi setelah makan.
  • Coba ganti susu formula.
  • Jika menyusui, pertimbangkan untuk mengubah pola makan.
  • Jangan letakkan bayi tidur dalam posisi tengkurap terlalu sering.

Dengan memahami ciri-ciri bayi gumoh yang berbahaya, penyebabnya, dan cara mengatasinya, kamu dapat lebih tenang dan percaya diri dalam merawat si kecil.

Jika kamu merasa khawatir tentang kondisi bayi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat. Kesehatan dan kenyamanan bayi adalah prioritas utama!

Penulis: Fadila Rosyada Hariri

Referensi

"Spitting up in babies: What's normal, what's not". Mayo Clinic. Diakses pada Oktober 2024. 
"Baby Spitting Up". WebMD. Diakses pada Oktober 2024. 
"How much baby spit up is too much?" OSF Healthcare. Diakses pada Oktober 2024.
"Bedanya ‘Gumoh’ dan Muntah pada Bayi". Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diakses pada Oktober 2024.

Editorial Team