ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)
Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke, tidak ada obat untuk CLS serta tidak ada pengobatan standar untuk orang dengan kondisi ini.
Sebagai gantinya, dokter akan membuat rencana perawatan untuk membantu mendukung orang dengan CLS dalam kehidupan sehari-harinya dan membantu mengatasi gejala tertentu. Orang dengan CLS biasanya juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan jantung, pendengaran, dan visual secara teratur.
Opsi perawatan yang bisa menjadi pilihan untuk pasien dengan CLS dapat meliputi:
- Terapi fisik: Dapat membantu mengatasi gejala fisik tertentu dari gangguan tersebut, seperti kelengkungan tulang belakang.
- Terapi wicara: Seseorang dengan CLS dapat menjalani terapi wicara untuk membantu meningkatkan cara berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar mereka.
- Terapi okupasi: Untuk membantu melakukan aktivitas sehari-hari dan mendapatkan kemandirian.
- Obat untuk SIDA: Obat-obatan tertentu dapat membantu mencegah SIDA. Ini mungkin termasuk obat anti kejang dan benzodiazepin.
Jika perawatan untuk SIDA tidak efektif, seseorang mungkin harus memakai helm pelindung. Kursi roda juga bisa menjadi pilihan untuk mencegah jatuh dan cedera.
Prognosis untuk CLS berbeda dari orang ke orang. Tingkat keparahan gejala bisa sangat mempengaruhi prognosis. Intervensi dini dapat meningkatkan pandangan orang dengan CLS. Dalam beberapa kasus, CLS dapat mengurangi umur. Ada bukti yang menemukan bahwa sekitar 13,5 persen dan 4,5 persen perempuan dengan CLS meninggal dunia pada usia rata-rata 20,5 tahun, dilansir GeneReviews.
Coffin-Lowry syndrome adalah kondisi langka yang memiliki efek luas pada tubuh. Gejala bervariasi tetapi sering melibatkan fitur wajah yang tidak biasa, kelainan tulang, dan kecacatan intelektual. Kalau kamu atau anak menderita kondisi ini, spesialis dapat membantu menentukan sistem tubuh apa yang terlibat, membantu mengelola efeknya, dan memberi lebih banyak informasi tentang pewarisan kondisi ini.