Vaksinasi massal di Gelora 10 November, Surabaya. (Dok. Pemkot Surabaya)
Hasil studi tersebut membuka wawasan bahwa diabetes adalah salah satu risiko komplikasi jangka panjang COVID-19. Terutama bagi mereka yang memiliki kondisi pradiabetes, terkena COVID-19 atau infeksi lainnya dapat mempersulit kontrol diabetes.
"Penyedia layanan kesehatan harus memeriksa gejala diabetes pada kelompok usia di bawah 18 tahun dengan riwayat COVID-19. Gejala-gejala ini bisa termasuk sering buang air kecil, rasa haus dan lapar yang dahsyat, penurunan berat badan, lemas, nyeri perut, serta mual atau muntah," papar CDC.
Banyak laporan yang mengatakan kalau gejala COVID-19 lebih ringan pada anak. Meski terdengar melegakan, ternyata ada bahaya jangka panjang yang mengintai para pasien COVID-19, terlepas dari keparahan gejalanya.
Oleh karena itu, langkah pencegahan adalah yang utama. Selain mendapatkan vaksinasi untuk anak dan remaja, menjaga protokol kesehatan juga tak kalah penting. Karena COVID-19 adalah penyakit yang tergolong baru, butuh waktu bagi dunia untuk mengerti bahaya apa saja yang dapat disebabkannya.
"Temuan ini menggarisbawahi pentingnya pencegahan COVID-19 pada seluruh kelompok usia, termasuk vaksinasi untuk anak-anak dan remaja, serta pencegahan dan perawatan penyakit kronis...
"SARS-CoV-2 dapat menyebabkan diabetes tipe 1 dan 2 melalui mekanisme yang kompleks," tulis peneliti CDC dalam kesimpulan.