ilustrasi otak manusia (pixabay.com/TheDigitalArtist)
Para peneliti juga mencatat bahwa bagian otak partisipan mengalami penyusutan atau atrofi otak. Namun, kabar buruknya adalah otak para pasien diabetes tipe 2 mengalami atrofi otak paling parah. Dibanding partisipan sehat, materi abu-abu otak pasien diabetes tipe 2 mengalami penyusutan hingga 26 persen lebih cepat.
"Seolah-olah, [otak] kehilangan 10 tahun," ujar peneliti senior sekaligus profesor neurologi dari Stony Brook University School of Medicine, Lilianne R Mujica-Parodi.
Dalam penelitian bertajuk "Type 2 diabetes mellitus accelerates brain aging and cognitive decline" ini, para peneliti mencatat bahwa bagian otak yang paling terdampak adalah ventral striatum, bagian penting untuk fungsi eksekutif. Pada pasien diabetes tipe 2, bagian ini menyusut 6,2 persen lebih parah daripada partisipan sehat.
Lilianne mengatakan bahwa tingginya gula darah akibat kurangnya insulin bisa merusak pembuluh darah dan saraf tubuh, termasuk otak. Karena otak juga butuh glukosa, tanpa insulin, otak bisa kewalahan. Lilianne yakin bahwa starvasi neuron adalah penyebab penuaan otak.
"Jika memaksa neuron kelaparan, neuron akan mengalami atrofi," ujar Lilianne, dilansir WebMD.