Beberapa penyebab tumor colli antara lain:
Karsinogen yang memerlukan perubahan metobolisme agar menjadi karsinogen aktif, misalnya aflatoksin B1 pada kacang, vinylklorida pada industri plastik, benzoapiran pada asap kendaraan kendaraan bermotor, dan kemoterapi dalam bidang kesehatan.
Berkaitan dengan ultraviolet (UV) kanker kulit, karena terkena sinar radiasi UV yang dapat menimbulkan dimmer yang merusak rangka fasfodiester DNA. Misalnya sinar ionisasi pada nuklir, sinar radioaktif, dan sinar UV.
Hormon merupkan zat yang dihasilkan kelenjar tubuh yang berfungsi mengatur organ-organ tubuh. pemberian hormon tertentu secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan terjadinya beberapa kanker.
Gaya hidup yang tidak sehat merupakan salah satu faktor pendukung, misalnya pola makan tertentu, merokok, dan minum alkohol.
Walaupun tumor tidak termasuk tumor genetik, tetapi kerentanan terhadap tumor pada kelompok masyarakat tertentu relatif menonjol dan agregasi familiar. Analisis korelasi menunjukan gen HLA (humanleukocyteantigen) mungkin bertanggung jawab atas aktivasi metabolik yang terkait karsinogen.
Kelainan kongenital adalah kelainan yang dibawa sejak lahir, benjolannya dapat berupa benjolan yang timbul sejak lahir atau timbul pada usia kanak-kanak, bahkan terkadang muncul setelah usia dewasa.
Pada kelainan ini, benjolan yang paling sering terletak di leher samping bagian kiri atau kanan di sebelah atas, dan juga di tengah-tengah di bawah dagu. Ukuran benjolan bisa kecil beberapa cm, tetapi bisa juga besar seperti bola tenis.
Penurunan sistem imun menyebabkan terjadinya gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan terjadinya peningkatan kerentanan terhadap infeksi, dan perlambatan proses penyembuhan penyakit.
Terdapat risiko malignasi apabila didapat nodul tiroid pada usia lebih dari 45 tahun, dan perempuan mempunyai risiko tiga kali lebih besar daripada laki-laki.