Obat penambah darah umumnya merupakan multivitamin yang mengandung zat besi dan komponen mineral dan vitamin lainnya. Tujuan mengonsumsinya adalah untuk mencegah dan mengatasi anemia akibat kekurangan zat besi.
Untuk pencegahan, dosis obat penambah darah yang dianjurkan adalah satu kali sehari untuk tujuan pencegahan dan tiga kali sehari untuk tujuan terapi apabila seseorang memiliki anemia.
Menstruasi adalah pendarahan vagina normal yang terjadi sebagai bagian dari siklus bulanan perempuan. Setiap bulan, tubuh bersiap untuk kehamilan. Jika tidak terjadi kehamilan, rahim akan melepaskan lapisannya. Darah menstruasi sebagian merupakan darah dan sebagian lagi merupakan jaringan dari dalam rahim.
Menstruasi biasanya dimulai antara usia 11 dan 14 tahun dan berlanjut hingga menopause pada usia sekitar 51 tahun.
Jumlah total darah yang hilang selama satu periode biasanya sekitar 60 mililiter. Pada tingkat perdarahan itu, dibutuhkan sekitar empat jam agar tampon atau pembalut penuh. Akan tetapi, itu hanya rata-rata; aliran darah haid lebih deras pada beberapa hari daripada hari-hari lainnya.
Karena saat menstruasi kamu mengeluarkan darah, maka boleh saja mengonsumsi obat penambah darah sesuai dengan aturan yang tertulis dalam kemasan, atau mengikuti saran dari dokter.
Dikatakan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr. Muhammad Ilham Aldika Akbar, SpOG(K), perempuan yang mengonsumsi obat penambah darah saat haid tidak akan mendapatkan efek samping.
"Tidak ada (efek samping). Boleh saja (konsumsi obat penambah darah) untuk mencegah anemia karena perdarahan haid yang berlebihan," katanya menjawab pertanyaan IDN Times.