Ada beberapa hal yang harus dihindari orang saat mengonsumsi obat TBC untuk meminimalkan risiko komplikasi atau efek samping yang memburuk:
- Alkohol: Kombinasi obat TBC dan alkohol dapat meningkatkan risiko kerusakan hati.
- Makanan tertentu: Makanan yang mengandung banyak tyramine dan histamin, seperti keju, tuna, makerel, asinan kubis, dan daging olahan, harus dihindari, karena dapat menyebabkan interaksi dengan obat TBC.
- Obat baru: Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai pengobatan baru, karena obat tersebut dapat mengganggu kerja obat TBC.
- Pil kontrasepsi: Obat TBC dapat mengurangi efektivitas pil kontrasepsi dan KB implan. Sebaiknya gunakan metode pengaman tambahan, seperti kondom, selama pengobatan TBC.
Perempuan hamil atau yang berencana untuk hamil harus memberi tahu dokter sebelum memulai pengobatan TBC, karena beberapa obat dapat menimbulkan risiko bagi janin.
Pengobatan TBC dapat menyebabkan berbagai efek samping, beberapa di antaranya dapat berlangsung lama bahkan setelah pengobatan berakhir. Penting untuk bekerja sama dengan dokter untuk memantau efek ini secara ketat. Dengan manajemen yang tepat, pasien dapat mengurangi ketidaknyamanan akibat efek samping obat dan terus melanjutkan pengobatan hingga tuntas.
Referensi
"Serious Adverse Reactions to TB Drugs". Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada November 2024.
Gai, Xiaoyan, Wenli Cao, et al. “Risk factors and biomarkers for post-tuberculosis lung damage in a Chinese cohort of male smokers and non-smokers: protocol for a prospective observational study.” BMJ Open 13, no. 10 (October 1, 2023): e065990.
"What are the side effects of TB medication?" Medical News Today. Diakses pada November 2024.
Nightingale, R., F. Carlin, J. Meghji, et al. “Post-TB health and wellbeing.” The International Journal of Tuberculosis and Lung Disease 27, no. 4 (April 1, 2023): 248–83.
"Side effects". TB Alert. Diakses pada November 2024.