Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pemberian terapi oksigen (pixabay.com/Tho-Ge)

Penggunaan oksigen meningkat drastis ketika terjadi peningkatan kasus COVID-19 pada bulan Juli 2021 lalu. Orang-orang banyak mencari tabung oksigen untuk mengobati dirinya atau keluarganya yang mengeluhkan sesak. Sebagian orang bahkan menyimpan tabung oksigen di rumah untuk digunakan tanpa anjuran dokter.

Perlu kamu ingat, setiap zat yang masuk dalam tubuh akan menimbulkan reaksi tertentu. Begitu pula dengan oksigen. Penelitian telah membuktikan bahwa kadar oksigen yang terlalu tinggi juga dapat meracuni tubuh. Apa sajakah efek samping dari terapi oksigen konsentrasi tinggi?

1. Iritasi hidung

ilustrasi iritasi hidung (pexels.com/AndreaPIacquadio)

Oksigen dari tabung akan dialirkan dengan kecepatan yang tinggi menuju ke masker oksigen. Aliran udara yang cepat lama-lama dapat mengiritasi lapisan dalam hidung. Bila tidak dihentikan, kamu akan merasakan gejala seperti hidung kering, nyeri, atau bersin-bersin.

Menurut sebuah laporan dalam Canadian Journal of Gastroenterology and Hepatology tahun 2011, sekitar 7 persen dari pasien rumah sakit yang mendapat terapi oksigen mengalami keluhan iritasi hidung. Padahal, pasien baru diberikan oksigen dengan aliran yang termasuk rendah, yaitu 4 liter per menit. Efek samping bisa menjadi lebih parah pada pemberian oksigen dengan kecepatan lebih tinggi.

2. Paru-paru mengempis

Editorial Team

Tonton lebih seru di