ilustrasi tiang infus di rumah sakit (pexels.com/RODNAEProductions)
Emboli udara dapat terjadi ketika pembuluh darah atau arteri terbuka dan tekanan memungkinkan udara masuk ke dalamnya. Dilansir Healthline, ini dapat terjadi dalam beberapa cara, seperti:
- Injeksi dan prosedur bedah
Jarum suntik atau infus bisa secara tidak sengaja menyuntikkan udara ke dalam pembuluh darah. Udara juga bisa masuk ke pembuluh darah atau arteri melalui kateter yang dimasukkan ke dalamnya.
Udara dapat masuk ke pembuluh darah dan arteri selama prosedur pembedahan. Ini paling umum selama operasi otak. Merujuk laporan dalam Journal of Minimal Access Surgery, hingga 80 persen operasi otak menghasilkan emboli udara. Namun, dokter biasanya mendeteksi dan memperbaiki emboli selama operasi sebelum menjadi masalah serius.
Dokter dan perawat dilatih untuk menghindari udara masuk ke pembuluh darah dan arteri selama prosedur medis dan bedah. Mereka juga dilatih untuk mengenali emboli udara dan mengobatinya jika memang terjadi.
Emboli udara kadang bisa terjadi jika kamu mengalami trauma pada paru-paru. Sebagai contoh, kalau paru-paru terdampak setelah kamu mengalami kecelakaan, kamu mungkin akan dipasangkan ventilator pernapasan. Ventilator ini bisa memaksa udara masuk ke pembuluh darah atau arteri yang rusak.
Ini dimungkinkan jika kamu menahan napas terlalu lama saat berada di dalam air atau jika kamu menyelam naik ke permukaan air terlalu cepat. Tindakan ini bisa menyebabkan kantung udara di paru-paru (alveoli) pecah. Kalau alveoli sampai pecah, udara bisa berpindah ke arteri, mengakibatkan emboli udara.
Cedera akibat ledakan bom atau letusan dapat menyebabkan pembuluh darah atau arteri terbuka. Cedera ini biasanya terjadi dalam situasi pertempuran. Kekuatan ledakan dapat mendorong udara ke pembuluh darah atau arteri yang terluka.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), cedera fatal paling umum pada orang-orang dalam pertempuran yang selamat dari cedera ledakan adalah "blast lung". Ini terjadi ketika ledakan atau letusan merusak paru-paru dan udara dipaksa masuk ke dalam pembuluh darah atau arteri di paru-paru.
Dalam kasus yang jarang, meniupkan udara ke dalam vagina selama seks oral dapat menyebabkan emboli udara. Dalam hal ini, emboli udara bisa terjadi saat ada robekan atau luka pada vagina atau rahim. Risikonya lebih tinggi pada perempuan hamil, yang mungkin mengalami robekan pada plasenta.
Meniup ke dalam vagina
Dalam kasus yang jarang terjadi, meniupkan udara ke dalam vagina selama seks oral dapat menyebabkan emboli udara. Dalam hal ini, emboli udara dapat terjadi jika terdapat robekan atau luka pada vagina atau rahim. Risikonya lebih tinggi pada wanita hamil, yang mungkin mengalami robekan pada plasenta.