Secara resmi, tidak ada penyebab endometriosis yang diketahui, terlepas dari usia saat terdiagnosis. Hampir semua peneliti setuju bahwa penelitian terbatas pada kelompok usia yang lebih muda, serta profesional kesehatan yang menunda diagnosis selama beberapa tahun, dapat berkontribusi pada perkembangannya yang sering mengarah pada infertilitas dan hasil negatif lainnya.
Ada beberapa teori yang menyoroti alasan potensial, tetapi belum ada teori yang terbukti konklusif. Berikut ini adalah beberapa penyebab endometriosis.
Menstruasi retrograde
Menstruasi retrograde adalah kondisi saat darah yang dikeluarkan dari rahim mengalir kembali ke saluran tuba, bukannya keluar dari tubuh melalui vagina. Skenario ini lebih umum, dengan sekitar 90 persen perempuan mengalaminya pada beberapa titik selama kehidupan menstruasi mereka, menurut studi dalam jurnal Yonago Acta Medica tahun 2013.
Akan tetapi, bagi sebagian orang, aliran balik ini dapat menyebabkan sel-sel endometrium, menempel pada organ atau jaringan rongga (lesi endometrium). Inilah sebabnya mengapa saat ini menstruasi retrograde dianggap sebagai faktor kunci dalam mengembangkan endometriosis.
Nyeri menstruasi dan endometriosis
Penelitian di Jepang menemukan hubungan antara kejadian nyeri menstruasi dan kebutuhan akan intervensi medis. Sementara penelitian menemukan bahwa kira-kira sepertiga dari semua perempuan Jepang yang mengalami menstruasi mengalami rasa sakit yang cukup signifikan untuk memerlukan pengobatan, dari kelompok itu, sebanyak 6 persen tidak mengalami perbaikan setelah minum obat.
Lebih penting lagi, penelitian tersebut menemukan bahwa sekitar 25–38 persen remaja yang mengeluhkan nyeri panggul kronis kemudian didiagnosis dengan endometriosis. Sementara itu, solusi paling umum yang ditawarkan kepada remaja adalah obat pereda nyeri, yang tidak akan mengobati penyebab nyeri.
Sel punca dan endometriosis
Penelitian yang sama mencatat bahwa beberapa responden didiagnosis endometriosis padahal tidak pernah menstruasi. Penemuan ini telah mendorong para peneliti untuk mempertimbangkan bahwa mekanisme lain yang mendasari mungkin berkontribusi pada endometriosis daripada menstruasi retrograde.
Beberapa peneliti selanjutnya berhipotesis bahwa diagnosis endometriosis pada peserta yang belum menstruasi dapat disebabkan oleh sel punca yang kemudian berkembang menjadi jaringan endometrium, dan kemudian diaktifkan saat menstruasi dimulai.
Faktor risiko
Siapa pun yang memiliki rahim dapat memiliki endometriosis. Namun, individu tertentu lebih cenderung memiliki kondisi tersebut daripada yang lain. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko endometriosis seseorang termasuk:
- Ada riwayat endometriosis dalam keluarga.
- Mulai menstruasi sebelum usia 11 tahun.
- Mengalami menstruasi yang berat.
- Memiliki siklus menstruasi yang pendek.