Epidermolisis bulosa atau epidermolysis bullosa adalah sebutan untuk sekelompok kelainan kulit bawaan atau keturunan langka yang membuat kulit menjadi sangat rapuh. Setiap trauma atau gesekan pada kulit bisa menyebabkan kulit melepuh yang menyakitkan.
Gesekan yang sangat ringan pun bisa menyebabkan lepuh, karena lapisan kulit bergerak sendiri-sendiri dan terpisah. Pakaian yang bersentuhan atau bergesekan dengan kulit juga bisa meningkatkan risiko kulit melepuh.
Lepuh yang sembuh bisa menyebabkan jaringan parut yang menyakitkan. Dalam kasus yang parah, lecet dan bekas luka bisa merusak organ dan jaringan internal, sehingga dapat berakibat fatal.
Dilansir Medical News Today, lepuh juga dapat terjadi pada selaput lendir di dalam tubuh, seperti di mulut dan kerongkongan. Ini kadang membuat hampir tidak mungkin untuk penderitanya makan makanan padat. Selain itu, epidermolisis bulosa (EB) juga bisa memengaruhi saluran kemih dan kandung kemih, sehingga menyebabkan timbulnya sensasi nyeri ketika buang air kecil.
Tingkat keparahan EB berkisar dari ringan hingga mengancam nyawa. Pada kasus yang ringan, lepuh biasanya berkembang di sekitar tangan dan kaki. Sementara itu, pada kondisi yang parah, EB sering memengaruhi seluruh tubuh dan menyebabkan komplikasi seperti hilangnya nutrisi melalui kulit yang dapat berakibat fatal.
Menurut National Organization for Rare Disorders, diperkirakan beberapa jenis EB terjadi pada sekitar 1 dari 50.000 kelahiran hidup. Selain itu, kelainan ini terjadi pada setiap kelompok ras dan etnis di seluruh dunia dan memengaruhi laki-laki dan perempuan dalam jumlah yang sama.