Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi auto-brewery syndrome (unsplash.com/Inside Weather)

Pernahkah kamu mengalami mabuk padahal sama sekali tidak mengonsumsi alkohol? Jika pernah, terutama setelah mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, mungkin itu adalah tanda auto-brewery syndrome atau sindrom auto-brewery.

Ini merupakan sindrom langka yang terjadi karena tubuh mengubah makanan yang mengandung karbohidrat menjadi etanol (alkohol) karena kadar ragi (jenis jamur) yang berlebihan pada usus. Dirangkum dari berbagai sumber, yuk, kenali auto-brewery syndrome atau yang juga dikenal sebagai sindrom fermentasi usus ini lebih lanjut!

1. Kasusnya pertama kali dikemukakan pada tahun 1948

ilustrasi gejala mabuk (medicalbag.com)

Sindrom auto-brewery pertama kali dikemukakan pada tahun 1948. Pada saat itu, seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dilaporkan meninggal dunia setelah perutnya pecah akibat pembengkakan pada saluran pencernaan atau saluran gastrointestinalnya. Menurut hasil pemeriksaan post-mortem, ditemukan adanya gas dan cairan berbau alkohol di bagian perut dan rongga perut anak tersebut.

Penguji hipotesis beranggapan bahwa anomali tersebut merupakan hasil dari fermentasi ubi jalar dari gram flora usus yang negatif. 

Kasus sindrom ini juga ditemukan pada 1976 saat seorang perempuan berusia 24 tahun dilaporkan mabuk setelah ia mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat.

Perempuan tersebut akhirnya diberi agen antijamur dan disarankan untuk membatasi asupan karbohidrat untuk mengurangi gejala dari sindrom auto-brewery yang dimilikinya.

2. Penyebab

Editorial Team

Tonton lebih seru di