ilustrasi menggunakan masker di tengah pandemik COVID-19 (pixabay.com/coyot)
Meski pemberitaan Deltacron terkesan mengkhawatirkan, para ahli menekankan bahwa hal ini tidak perlu diambil pusing. Seperti yang dikatakan Dr. Maria, jumlah kasus Deltacron masih amat minim dan Chief Science Officer di Helix, William Lee, mengatakan bahwa Deltacron tidak mudah menular seperti Omicron dan Delta.
"Fakta bahwa tak begitu banyak [kasusnya] seperti perbedaan antara Delta dan Omicron membuktikan bahwa Deltacron kemungkinan besar tak akan naik ke tingkat VOC," ujar William pada USA Today.
Umumnya, mutasi terjadi sampai satu virus cukup kuat untuk jadi varian baru. Dalam kasus Deltacron, ada banyak mutasi yang berbeda. Kemungkinan besar, ini adalah tanda keberadaan Delta di tengah gelombang infeksi Omicron, dan William mengatakan bahwa hal ini memungkinkan para peneliti untuk mempelajari perkembangan Deltacron.
Meski begitu, William menekankan bahwa Deltacron membuktikan pentingnya pemantauan untuk mengenali virus yang berpotensi VOC. Dengan begitu, penyebaran virus di masa depan bisa ditanggulangi sejak dini.
"Meneruskan proses sekuens amat penting... dan sistem yang ada untuk pengujian dan proses sekuens diperkuat karena kita harus menghadapi tantangan selanjutnya," ucap Dr. Maria.