Seorang pasien dengan gangguan pernapasan berbaring di dalam mobil sambil menunggu untuk masuk rumah sakit COVID-19 untuk perawatan, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), di Ahmedabad, India, Kamis (22/4/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave
Sebenarnya jamur mucormycetes tidak selalu berbahaya. Jika menginfeksi orang yang sehat, ia tak akan menimbulkan reaksi apa pun. Akan tetapi, ketika ia masuk ke tubuh orang yang imunnya lemah, akibatnya bisa fatal. Inilah yang diduga terjadi pada pasien COVID-19 di India.
Pasien COVID-19, terlebih lagi yang mengalami gejala berat sangat rentan untuk mengalami mukormikosis. Dilansir Wall Street Journal, pasien diabetes tercatat lebih rentan terinfeksi. Ini terjadi karena penyakit tersebut menekan kemampuan sistem imun untuk melawan penyakit.
Dilaporkan oleh dokter spesialis penyakit dalam, dr. RA Adaninggar, Sp.PD, melalui akun Instagram-nya, sebanyak 94 persen pasien COVID-19 di India yang terserang jamur hitam memiliki komorbid diabetes. Sebanyak 67 persen di antaranya mengalami kondisi yang tak terkontrol.
Bukan hanya itu, tenaga medis setempat juga mengatakan bahwa penyebaran infeksi ini kian dipermudah karena penggunaan steroid secara berlebihan terhadap pasien. Obat itu, contohnya dexamethasone, memang biasa digunakan untuk menangani gejala COVID-19. Akhir-akhir ini, mengingat kasus COVID-19 di India terus melonjak, banyak orang panik dan akhirnya mengonsumsi dexamethasone melebihi dosis.
Faktor lain yang juga diduga meningkatkan penyebaran mukormikosis adalah kondisi rumah sakit yang kurang memadai. Mengutip Aljazeera, sebagian dokter India melaporkan bahwa sejumlah fasilitas kesehatan ternyata memiliki lingkungan yang tidak higienis. Hal ini bisa membuat spora jamur hitam menyebar atau bahkan masuk ke tubuh pasien melalui tabung oksigen.