ilustrasi seseorang memegang pita pink (unsplash.com/@ang10ze)
Karena jumlah kasus kanker payudara cenderung meningkat, perlu upaya untuk mencegahnya. Kementerian Kesehatan telah melakukan program deteksi dini kanker payudara yang dikenal sebagai metode SADARI atau Pemeriksaan Payudara Sendiri. SADARI adalah pemeriksaan yang bisa dilakukan perempuan secara mandiri untuk mengetahui adanya benjolan atau kelainan pada payudara.
Dilansir Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, tujuan SADARI adalah menemukan kanker payudara sedini mungkin sehingga pengobatan lebih optimal. SADARI merupakan cara termudah untuk mendeteksi kelainan pada ukuran, tekstur, dan bentuk payudara. Namun, kesadaran sebagian besar perempuan untuk melakukan SADARI masih rendah.
Waktu yang tepat untuk melakukan SADARI adalah beberapa hari atau minggu setelah menstruasi. pada rentang waktu ini, kondisi payudara dalam kondisi normal. Sementara, pada masa sebelum dan saat menstruasi, payudara rentan membesar dan kencang karena adanya perubahan hormon.
Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak diderita perempuan di Indonesia. Sayangnya, sebagian besar kasus kanker payudara di Indonesia terlambat terdeteksi. Deteksi dini merupakan langkah yang penting agar kanker payudara ditemukan lebih cepat dan bisa segera diobati. Jika mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki faktor risiko, segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapat saran dan penanganan yang tepat.
Referensi
WHO. "Breast cancer". Diakses pada September 2024.
Satya Deanasa, Raehan; Umar, Mulawan; dan Diora Fitri, Agita. (2022). Overall Survival for Stage III Breast Cancer Patients at DR. Mohammad Hoesin General Hospital Palembang and the Influencing Factors. Indonesian Journal of Cancer: Vol 16(4), 231–237, December 2022.
NIH. "What Is Cancer?". Diakses pada September 2024.