ilustrasi radiolog akan melakukan tindakan tes ultrasound di pasien (unsplash.com/Mick Haupt)
Merangkum dari sebuah studi kasus di jurnal Hindawi tahun 2013, operasi tidak perlu dilakukan untuk mastopati diabetik. Pasien dianjurkan melakukan pemeriksaan ulang setiap 6 bulan untuk memantau kondisi. Tes mamografi juga perlu dilakukan bila umur pasien 40 tahun ke atas.
Merujuk artikel di Hong Kong Medical Journal tahun 2019, tindakan operasi untuk mengeluarkan benjolan di pasien dengan kondisi mastopati diabetik berisiko untuk muncul kembali dalam kurun waktu 5 tahun. Mengingat kondisi ini kerap dialami oleh orang yang mempunyai diabetes maka sebaiknya memantau kadar gula darah untuk mencegah komplikasi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC) menganjurkan mereka yang mempunyai diabetes untuk mengikuti pola makan yang sehat, berolahraga setidaknya selama 150 menit per minggu atau 30 menit per hari. Selain itu tidak lupa untuk melakukan tes HbA1C atau A1C secara rutin, mengontrol kadar kolesterol dan tekanan darah, dan tidak merokok.
Mastopati diabetik yang merupakan salah satu penyakit komplikasi dari diabetes. Mereka yang mempunyai diabetes tipe 1 serta penyakit komplikasi seperti retinopati diabetik juga berisiko tinggi mengalami mastopati diabetik. Selain menjaga kesehatan tubuh, rutin meminum obat untuk mengontrol kadar gula darah dari dokter juga sangat penting.