ilustrasi pasien dirawat di rumah sakit (pexels.com/Anna Shvets)
STSS sering mengakibatkan komplikasi akibat organ tubuh yang tidak berfungsi dan tubuh mengalami syok. Komplikasi dapat mencakup perlunya pembedahan untuk mengangkat jaringan atau anggota tubuh yang terinfeksi guna mengendalikan infeksi.
Bahkan dengan pengobatan, STSS dapat mematikan. Dari 10 orang yang menderita STSS, sebanyak 3 orang akan meninggal karena infeksi.
Infeksi streptokokus grup A di Jepang juga dilaporkan terkait dengan komplikasi necrotizing fasciitis, yang sering disebut sebagai penyakit “flesh-eating” atau "pemakan daging".
Necrotizing fasciitis atau fasciitis nekrotikans merupakan infeksi bakteri yang sangat serius pada jaringan lunak dan fascia (lapisan kulit bawah). Bakteri berkembang biak dan melepaskan racun serta enzim yang mengakibatkan trombosis pada pembuluh darah. Hasilnya adalah kerusakan jaringan lunak dan fasia. Ini adalah kondisi yang mengancam jiwa yang memerlukan operasi darurat dan dapat mengakibatkan kematian.
Akan tetapi, infeksi streptokokus grup A tidak selalu mengakibatkan hasil yang ekstrem seperti itu. Penyakit ini umumnya ditularkan di antara anak-anak usia sekolah dan bisa menyebabkan pembengkakan, nyeri, dan ruam, serta radang tenggorokan.
Infeksi streptokokus grup A bisa dengan mudah ditularkan dari orang ke orang melalui kontak pribadi yang dekat, dan bisa dibawa tanpa gejala di tenggorokan, tetapi juga dapat menyebabkan gejala radang tenggorokan klasik seperti radang tenggorokan dan tonsil bernanah.