Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang merusak sel-sel dalam sistem kekebalan dan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit umum.
Sementara itu, acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah nama yang digunakan untuk menggambarkan sejumlah infeksi dan penyakit yang berpotensi mengancam jiwa yang terjadi ketika sistem kekebalan telah rusak parah oleh virus HIV.
Pengobatan HIV/AIDS adalah dengan terapi antiretroviral (ARV), direkomendasikan untuk semua orang yang terinfeksi HIV. Ini tidak menyembuhkan infeksi HIV, tetapi membuatnya menjadi kondisi kronis yang dapat dikendalikan, serta mengurangi risiko penyebaran virus ke orang lain.
Hingga kini belum ada vaksin HIV. Dilansir WebMD, kesulitan kandidat vaksin yang telah diuji para orang sejauh ini adalah tidak satu pun dari mereka yang menghasilkan antibodi penetralisir luas (bnAbs) terhadap HIV, yang merupakan antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan inang yang memiliki kemampuan untuk memblokir HIV di sel target.
Kabar baiknya, uji klinis tahap awal vaksin HIV berbasis mRNA dimulai bulan pada September 2021, menurut data studi yang diunggah di laman United States National Institutes of Health Clinical Trial.