ilustrasi virus corona SARS-CoV-2 (imi.europa.eu/Image courtesy of the NIH CC 0)
Sebuah laporan dari Afrika Selatan yang dimuat dalam jurnal medRxiv pada Agustus 2021 lalu memperingatkan kemunculan varian C.1.2. Terdeteksi pertama kali pada Mei 2021, varian ini adalah mutasi dari varian C.1., varian SARS-CoV-2 lain yang sempat membuat negara tersebut kewalahan pada Januari 2021.
Penelitian yang dipimpin oleh National Institute for Communicable Diseases (NICD) ini mencatat bahwa C.1.2 pertama kali muncul di dua provinsi Afrika Selatan. Per Agustus 2021, varian ini telah terdeteksi di:
- Inggris
- China
- Republik Demokratik Kongo
- Mauritius
- Portugal
- Selandia Baru
- Swiss
Pengetahuan mengenai varian C.1.2 masih amat minim. Namun, para peneliti Afrika Selatan melihat peningkatan kasus dengan kecepatan yang sama seperti varian B.1.351 (Beta) dan Delta saat merajalela di negeri tersebut.
Pada Mei 2021, C.1.2 menyumbang 0,2 persen genom, 1,6 persen pada bulan Juni, dan 2,0 persen pada bulan Juli. Dikarenakan ada penundaan 2-4 minggu antara pengambilan sampel dan perilisan data, varian C.1.2 kemungkinan besar telah menyebar lebih luas.